Bisnis.com, YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) menyiapkan fasilitas isolasi mandiri bagi warga kampus. Langkah tersebut diambil seiring terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di DI Yogyakarta.
“Minggu lalu saat Omicron mulai meledak, pusat layanan di Darma Putra Baciro sudah terisi sekitar 60 bed,” jelas Pri Joewo Guntoro, General Manager UGM Residence, Rabu (16/2/2022).
Guntoro menjelaskan bahwa UGM menyiapkan 8 asrama dengan total 150 tempat tidur untuk isolasi mandiri. Di Asrama Dharma Putra Baciro sendiri, tersedia 84 tempat tidur. Sementara 66 tempat tidur lainnya tersebar di tujuh asrama lain milik UGM.
Skenario lanjutan juga telah disiapkan UGM. Apabila ledakan kasus Omicron terus berlanjut, Guntoro mengungkapkan bahwa pihak universitas akan membuka layanan isolasi mandiri di Mardiyah Islamic Center (MIC). “Guna menambah kapasitas ruang isoman, segera dibuka MIC yang tersedia 130 kamar dan dioperasikan bersama,” ucapnya, dikutip dari laman UGM.
Untuk mendapatkan fasilitas kamar isolasi mandiri tersebut, mahasiswa yang terpapar Covid-19 mesti menghubungi Gadjah Mada Medical Center (GMC). Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan, dimana rekomendasi untuk menjalankan isolasi mandiri akan diberikan apabila pasien telah terkonfirmasi Covid-19.
Guntoro juga menjelaskan bahwa koordinasi dengan Rumah Sakit Akademik UGM telah dilakukan. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi civitas academica yang memerlukan rujukan. Utamanya ketika kondisi kesehatannya kian memburuk saat menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga
Saat ini, ada 8 mahasiswa yang telah memanfaatkan fasilitas isolasi mandiri dari UGM tersebut. “Kami pantau tiap hari kondisi mahasiswa yang isoman. Sudah ada 2 mahasiswa dengan tes swab sudah negatif, dan segera pulang dari kamar isolasi,” jelas Guntoro.
Selain di UGM, sejumlah fasilitas kesehatan di DI Yogyakarta kini kembali bersiaga menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) DI Yogyakarta, Darwito, menyatakan semua rumah sakit di wilayah tersebut akan siap sedia memberikan pelayanan bagi masyarakat.
“Memang jumlah yang terjangkit naik, tapi kebanyakan pasien memang menjalani isolasi mandiri. Saat ini daya tampung rumah sakit untuk pasien Covid-19 juga masih jauh dari penuh, paling hanya sekitar 20-30 persen dari kapasitas,” jelas Darwinto selepas pertemuan dengan Gubernur DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.