Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Industri Masih Jadi Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi Jateng

Industri makanan dan minuman menjadi sektor usaha terbesar di Jawa tengah dengan persentase 38,13 persen dari keseluruhan jumlah industri.
Pekerja memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di pabrik rokok PT Praoe Lajar yang menempati bekas kantor perusahaan listrik swasta Belanda NV Maintz & Co, di kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022). Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan cukai rokok atau cukai hasil tembakau (CHT) pada Januari 2022 mencapai Rp17,54 triliun atau meningkat sebesar 98,6 persen dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp8,83 triliun./Antara-Aji Styawan.
Pekerja memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di pabrik rokok PT Praoe Lajar yang menempati bekas kantor perusahaan listrik swasta Belanda NV Maintz & Co, di kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022). Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan cukai rokok atau cukai hasil tembakau (CHT) pada Januari 2022 mencapai Rp17,54 triliun atau meningkat sebesar 98,6 persen dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp8,83 triliun./Antara-Aji Styawan.

Bisnis.com, SEMARANG - Sepanjang tahun 2021, industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 34,31 persen pada pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah.

"Sektor industri menjadi dominan di sektor-sektor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi atau PDRB di Jawa Tengah," jelas Arif Sambodo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022).

Arif menjelaskan bahwa hingga hari ini, jumlah industri besar dan sedang di Jawa Tengah mencapai 4.044 industri. "Kalau dari besaran industri mikro dan kecil, Jawa Tengah menempati nomor satu secara nasional. Jumlahnya 912.421 dan angka ini bertambah kalau masuk pada ultra-mikro," tambahnya.

Dari jumlah tersebut, ada enam sektor industri terbesar di Jawa Tengah. Keenam sektor tersebut adalah sektor industri makanan dan minuman, industri pengolahan tembakau, industri batubara dan pengilangan migas, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, serta industri kayu dan barang dari kayu.

Industri makanan dan minuman menjadi sektor usaha terbesar di Jawa tengah dengan persentase 38,13 persen dari keseluruhan jumlah industri. Laju pertumbuhannya pada kuartal III/2021 mencapai 4,01 persen (q-to-q).

"Ini [sektor makanan dan minuman] dulu pada saat kita pandemi juga menjadi sektor yang menyebabkan industri kita tidak terlalu turun. Karena permintaan atas makanan dan minuman, juga hari ini dengan transformasi perdagangan tadi, masih tetap terjaga," jelas Arif.

Meskipun berperan besar bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, Arif menjelaskan bahwa sektor industri tak lepas dari sejumlah permasalahan. Salah satunya adalah kurangnya infrastruktur pendukung industri seperti jalur transportasi ataupun kawasan industri.

"Jalan dan kawasan industri, khususnya yang ada di Jawa Tengah bagian selatan belum begitu baik. Kalah dengan yang ada di Pantura, maka menumpuk lah industri itu ada di Pantura," jelas Arif.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Disperindag Provinsi Jawa Tengah menyiapkan sejumlah solusi. Beberapa di antaranya adalah integrasi sektor pendukung industri, pengembangan inovasi teknologi produksi, serta optimalisasi kawasan industri dan industri yang menyerap tenaga kerja.

Strategi tersebut kini tengah dibahas dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2023. "2023 adalah tahun terakhir pada RPJMD yang 2018-2023 dengan arahnya adalah bagaimana kita mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera dan berdikari," jelas Arif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper