Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Pemukulan Polisi, Warga Wadas Gelar Aksi Solidaritas

Seorang warga dimintai keterangan sebagai saksi dalam dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh salah seorang aparat.
Aksi solidaritas yang digelar warga Wadas pada Jumat (4/3/2022) di depan Polres Purworejo./Istimewa-GEMPADEWA dan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas
Aksi solidaritas yang digelar warga Wadas pada Jumat (4/3/2022) di depan Polres Purworejo./Istimewa-GEMPADEWA dan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas

Bisnis.com, PURWOREJO - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPADEWA) dan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas melakukan aksi di depan Polres Purworejo pada Jumat (4/3/2022).

Aksi tersebut dilaksanakan untuk mengawal peristiwa pengepungan, kekerasan, serta penangkapan paksa yang dilakukan aparat gabungan pada 8 Februari 2022 lalu.

Warga dengan inisial AS dimintai keterangan sebagai saksi oleh Subbid Provos Bidpropam Polda Jateng. Dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, pemeriksaan dilakukan atas dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan salah seorang anggota Kompi 1 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jateng.

Pelanggaran disiplin diduga terjadi pada saat kejadian, tepatnya sekitar pukul 11.00 WIB di jalan menuju Dukuh Krajan, Desa Wadas. Adapun bentuk pelanggaran disiplin yang dilakukan aparat adalah dugaan pemukulan yang dilakukan kepada AS.

"Pengawalan yang dilakukan oleh Warga Wadas sebagai bentuk konsistensi dalam menolak rencana pertambangan batuan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Peristiwa kekerasan yang dialami oleh Warga Wadas sedikitpun tidak melunturkan semangat dalam mempertahankan ruang hidupnya," tulis GEMPADEWA dan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas dalam keterangan resminya.

Selain AS, dalam keterangan tersebut juga dijelaskan bahwa tindak kekerasan juga dialami oleh puluhan warga lainnya. Setidaknya, ada 67 orang yang ditangkap dimana beberapa di antaranya dilaporkan mengalami tindakan kekerasan.

"Aksi kekerasan yang dilakukan aparat mengakibatkan trauma panjang dan mendalam pada Warga Wadas. Utamanya perempuan dan anak," tulis GEMPADEWA dan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas.

Melalui aksi yang digelar tersebut, GEMPADEWA dan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas menyatakan bakal mengawal pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin yang terjadi pada 8 Februari lalu.

GEMPADEWA dan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas juga mengajukan tiga tuntutan, yaitu untuk mengusut tuntas pelaku kekerasan terhadap Warga Wadas, menghentikan segala bentuk kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan para preman, serta meminta Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah untuk mencabut izin Penetapan Lokasi Desa Wadas.

Dalam perkembangan lain, pemerintah berkomitmen mempercepat pembayaran ganti rugi warga Desa Wadas, terkait pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, sehingga diharapkan tuntas sebelum Lebaran Tahun 2022, kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Jumat (4/3/2022).

"Proses pembayaran ganti rugi tanah kepada masyarakat Wadas ini harus rampung sebelum lebaran. Deputi I Kantor Staf Presiden akan saya tugaskan untuk turut mengawal dan memonitor proses ini,” kata Moeldoko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Siaran Pers
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper