Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bisnis Bunga Tabur Belum Wangi Menjelang Ramadan

Menjelang tradisi sadranan permintaan pasar bertambah dan hasil panen rata-rata juga meningkat mencapai 8 kg per hari.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 17 Maret 2022  |  12:14 WIB
Bisnis Bunga Tabur Belum Wangi Menjelang Ramadan
Seorang petani bunga tabur proses produksi memanen bungan mawar di Dukuh Gataksemunu Desa Cluntang Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali, Rabu (16/3/2022). - Antara/Bambang Dwi Marwoto.

Bisnis.com, BOYOLALI - Harga bunga tabur di tingkat petani Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah jelang Ramadan 1443 Hijriah justru turun mencapai Rp5.000/kilogram sehingga menjadi Rp15.000/kg.

Sumarno (35) salah satu petani bunga tabur di Dujuh Gataksemunu Desa Cluntang Boyolali, Rabu (16/3/2022), mengatakan, harga bunga tabur kondisi normal rata-rata di tingkat petani mencapai Rp20.000/kg tetapi kini turun hingga Rp5.000/kg menjadi Rp15.000/kg.

"Harga bunga tabur untuk saat ini, turun sangat drastis dan diharapkan mendekati bulan puasa nanti bisa meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Sumarno.

Menurut dia, harga bunga tabur menjelang acara warga melaksanakan ziarah ke makam leluhur (tradisi Sadranan) menjelang puasa biasanya permintaan pasar meningkat sehingga harga bisa mencapai Rp50.000/kg. Bahkan, harga bunga jelang bulan puasa bisa mencapai Rp100.000/kg.

Bunga tabur asal Boyolali biasanya untuk memenuhi kebutuhan pesanan dari luar kota seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, Magetan, Madiun Jawa Timur, Klaten, dan Solo Jawa Tengah.

Sumarno menjelaskan dari lahan seluas 1.000 meter persegi sekali panen mencapai sekitar 10 kg pada panenan pertama. Namun, setelah itu, produksi petik bunga bisa mencapai rata-rata 15 kg per hari.

Sri Mursiti (35) petani bunga tabur lainnya, harga bunga tabur di tingkat petani sepekan sebelumnya sempat naik, namun pekan ini, kembali turun hanya ditawar Rp15.000/kg. Harga normal bunga tabur rata-rata Rp20.000/kg.

Kendati demikian, Sri Mursiti berharap bertepatan tradisi sadranan harga bunga tabur kembali naik dan bisa mencapai di atas Rp20.000/kg.

Mursiti menambahkan untuk setiap hari bisa memanen sekitar 5 kg hingga 6 kg. Dia berharap menjelang tradisi sadranan permintaan pasar bertambah dan hasil panen rata-rata juga meningkat mencapai 8 kg per hari.

"Saya menanam tanaman bunga mawar merah dan putih yang banyak diminati pelanggan saat acara tradisi sadraran menjelang puasa, juga bertepana panen raya di desa ini," katanya.

Sementara itu, warga masyarakat Desa Cluntang Musuk Boyolali mayoritas menanam tanaman bunga tabur jenis mawar baik warna merah maupun putih. Kebanyakan petani menanam bunga terutama di halaman rumah yang lahan agak luas untuk menambah penghasilan dan meningkatkan ekonomi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

jateng boyolali

Sumber : Antara

Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top