Bisnis.com, SOLO - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Soloraya melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Slamet Riyadi, Kamis (14/4/2022) sore.
Dalam aksi yang dilakukan itu, mereka melakukan longmarch dari kawasan Ngarsopuro menuju Kawasan Gladak sekitar pukul 15.00 WIB.
Para mahasiswa dari berbagai kampus itu berjalan kaki sembari membentangka spanduk dan poster berisi aspirasi mereka.
Di antaranya adalah bertuliskan “2 periode saja gagal kok mau nambah lagi”, “Selamatkan demokrasi dari oligarki”, “Stabilkan Harga Minyak Goreng dan Kebutuhan Pokok”, “Cukup Hubunganku yang Hancur, Harga Minyak Goreng Jangan”, “Cukup Skincare yang Mahal, Minyak Goreng Jangan”, “Pak Tolong Turunkan Harga Minyak, Saya Gak Kuat Buka Puasa Pakai Bakwan Rebus”.
Setibanya di kawasan Gladak, massa kembali melakukan orasi politik dan membacakan puisi tentang kritik sosial.
Baca Juga
Koordinator BEM Soloraya, Widi Adi Nugroho, mengatakan ada beberapa hal yang menjadi perhatian para mahasiswa saat ini, di antaranya isu penundaan Pemilu 2024, kenaikan harga bahan pokok, serta kebijakan kenaikan harga BBM.
Beragam isu strategis tersebut dianggap berdampak pada gejolak masyarakat, dan pemerintah dianggap tidak hadir dalam persoalan rakyat.
Sehingga BEM Soloraya dengan tegas menuntut pemerintah pusat agar segera menstabilkan harga minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. Pemerintah juga harus mengkaji ulang kenaikan harga BBM.
“Menuntut pemerintah mengkaji ulang kenaikan BBM dan ketersediaan BBM di masyarakat,” kata dia.
Unjuk rasa berlangsung relatif aman dan tertib dengan pengawalan ketat kepolisian. Hanya saja arus lalu lintas di Jl Slamet Riyadi tersendat lantaran sebagian badan jalan dipenuhi mahasiswa.