Bisnis.com, SEMARANG - PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) melebarkan sayap ke industri teknologi pendidikan atau edu-tech. Ukuran pasar yang lebih besar menjadi pertimbangan RUNS dalam mengakuisisi mayoritas saham PT Solusi Kampus Indonesia (SKI).
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia sendiri setidaknya ada 4.000 perguruan tinggi dengan lebih dari 60.000 sekolah menengah dan sekitar 148.000 sekolah dasar. Jumlah mahasiswa yang menempuh pendidikan dilaporkan mencapai 9 juta orang.
"Dengan sumber daya dan mitra yang dimiliki RUN System, disinergikan dengan penguasaan industri yang mendalam oleh SKI, menjadi competitive advantage untuk dapat menggarap 90 persen lebih potensi pasar yang tersedia," jelas Direktur Utama RUNS Sony Rachmadi Purnomo, Jumat (27/5/2022).
Sebagai informasi, SKI memiliki produk unggulan berupa platform eCampuz. Sistem Informasi Akademik itu memudahkan pengelolaan aktivitas akademik di perguruan tinggi secara digital. SKI sendiri merupakan anak usaha dari PT Gamatechno Indonesia yang berafiliasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dengan produk dan layanannya, saat ini SKI telah dipercaya oleh ratusan perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi yang telah bermitra antara lain UGM, Universitas Hasanudin (Unhas), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), juga universitas-universitas lain di Tanah Air. Dilaporkan ada 500.000 mahasiswa yang telah menjadi pengguna aktif eCampuz yang dikembangkan SKI tersebut.
Dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sony menyebut proses akuisisi yang dijalankan tersebut bakal memberikan keuntungan strategis bagi RUNS. "Peluang cross selling terbuka lebar dengan mengintegrasikan produk RUN System dengan eCampuz. Sehingga aksi korporasi dirasakan sangat strategis untuk mewujudkan RUN System sebagai Productivity Platform," jelasnya.
Sebelumnya, RUNS juga telah menjalin kerja sama dengan PT Aviasi Jaya Indonesia untuk mengintegrasikan sistem dan layanan yang ditawarkan RUNS dengan sistem dan ekosistem yang dimiliki oleh PT Aviasi Jaya Indonesia. Namun demikian, pada 2021 lalu, RUNS dilaporkan mengalami kerugian hingga Rp10,9 miliar. Padahal pada tahun 2020 lalu, perusahaan asal Yogyakarta itu sempat mencatatkan keuntungan bersih hingga Rp7,7 miliar.