Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesona Kampung Gitar Ngrombo Sukoharjo Tarik Perhatian Delegasi G20

Kunjungan G20 Sabtu (25/6/2022) di Desa Ngrombo bakal disambut dengan main gitar bareng, ada sekitar 75 orang bermain gitar bersama dalam penyambutan kunjungan G20
Salah satu ikon gitar di Desa Wisata Ngrombo, Baki, Sukoharjo, Senin (20/6/2022)./JIBI-Magdalena Naviriana Putri.
Salah satu ikon gitar di Desa Wisata Ngrombo, Baki, Sukoharjo, Senin (20/6/2022)./JIBI-Magdalena Naviriana Putri.

Bisnis.com, SUKOHARJO — Pemerintah Desa Ngrombo di Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan masyarakat setempat mempersiapkan diri menjelang kunjungan delegasi dari negara anggota G20 ke wilayah yang dikenal sebagai kampung gitar itu.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah delegasi dari negara anggota G20 bakal mengunjungi Sukoharjo selama tiga hari mulai 23 Juni hingga 25 Juni 2022 salah satunya ke sentra perajin gitar di Ngrombo. Sekretaris Desa Ngrombo, Darmanto, mengatakan pihaknya telah membuat rancangan penyambutan kunjungan delegasi G-20.

“Ini kan mau ada kunjungan G20 Sabtu (25/6/2022) di Desa Ngrombo. Rencananya kan mau kita sambut dengan main gitar bareng, ada sekitar 75 orang bermain gitar bersama dalam penyambutan kunjungan G20,” jelasnya saat ditemui JIBI di Kantor Desa Ngrombo, Senin (20/6/2022).

Dia menambahkan pemain gitar melibatkan masyarakat, dengan mekanisme pembagian di setiap RT mendelegasikan 5 orang. Dia mengatakan ada 212 perajin di desa setempat yang tersebar di 15 RT dan 4 RW. Rata-rata per RT, ungkap dia, ada sekitar 5-10 perajin, sementara beberapa RT terkadang juga memiliki 30-50 perajin di daerahnya.

Sebagai informasi, data perajin Ngrombo juga dapat ditemukan di masing-masing RT berwujud denah berisikan informasi lokasi dan perajin. Beberapa dokumen lomba dan kegiatan juga dipamerkan di pendopo desa.

Dia menjelaskan klaster gitar mencakup satu kabupaten dengan kedudukan sekretariat berada di desa setempat. Sementara untuk anggota berasal dari berbagai desa termasuk desa Mancasan, Baki, dan beberapa desa di sekitarnya yang memiliki perajin gitar.

“Itu di-handle oleh Klaster Gitar Amanah, dengan ketua Pak Sumardi. Kemarin untuk data dari perajin gitar di desa Ngrombo sendiri tahun 2018 pernah kami data bekerja sama dengan pihak ketiga. Ada 212 perajin di Ngrombo,” jelasnya.

Dengan banyaknya perajin, ungkap dia, Desa Ngrombo juga telah memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang melakukan pengembangan dan pelaksanaan kegiatan desa wisata. Desa juga berkontribusi menganggarkan pengembangan desa wisata.

“Di sini sudah ada Pokdarwis itu yang mengelola semua kegiatan kaitannya dengan wisata di desa Ngrombo. Kemarin juga ikut lomba-lomba [salah satunya BCA Desa Wisata Award 2021] itu yang mengikutkan Pokdarwis. Dari desa hanya menganggarkan untuk pemberdayaan masyarakat kaitannya dengan pengembangan desa wisata,” katanya.

Dia mengatakan penganggaran tersebut secara khusus mengutamakan kegiatan Pokdarwis. Tak hanya itu, desa juga memberikan fasilitas lain berupa gapura desa dan perlombaan ikon gitar. Beberapa ikon gitar hasil lomba juga dapat ditemukan di beberapa lokasi desa.

“Kemarin kami kan menggerakan masyarakat sebelum pandemi antar RT untuk membuat space berkaitan dengan spot selfie atau taman di setiap RT. Itu juga dari Pokdarwis, desa kan memberi anggaran untuk stimulan, pelaksananya Pokdarwis,” ujarnya.

Dalam pemberitaan JIBI sebelumnya, Ketua Pokdarwis Ngrombo Kuncoro, Saryadi, mengungkapkan kunci keberhasilan membangun desa wisata adalah pemberdayaan masyarakat yang menyokong kearifan lokal.

Masyarakat Ngrombo terlibat langsung dalam pembuatan gitar, kuliner, dan pengembangan budaya. Mereka juga kerap mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) guna memperkuat branding desa wisata Ngrombo.

Sebagai informasi, selama ini Desa Ngrombo dikenal sebagai kampung gitar atau sentra industri gitar di Kabupaten Sukoharjo. Desa itu juga menjadi juara I lomba desa wisata kategori kreatif bertajuk BCA Desa Wisata Awards 2021 pada awal September 2021. Lomba desa wisata tersebut diikuti 465 desa di seluruh Indonesia. Desa Ngrombo menyisihkan ratusan desa wisata lain di setiap daerah yang ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper