Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 di Jateng Naik Lagi, Tembus 1.400 Kasus

Progres vaksinasi di Jawa Tengah untuk dosis satu sudah 93,82 persen, vaksinasi dosis dua sudah 85,08 persen. Sedangkan capaian untuk vaksinasi booster baru sekitar 24,1 persen.
Sejumlah calon penumpang bersiap menaiki Kereta Api Argo Bromo Anggrek tujuan Jakarta di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/7/2022). PT KAI DAOP (Daerah Operasi) 4 Semarang pada 17 Juli 2022 akan menerapkan aturan kepada calon penumpang kereta api jarak jauh yaitu wajib menunjukkan sertifikat vaksin penguat dosis ketiga (booster)./Antara-Aji Styawan.
Sejumlah calon penumpang bersiap menaiki Kereta Api Argo Bromo Anggrek tujuan Jakarta di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/7/2022). PT KAI DAOP (Daerah Operasi) 4 Semarang pada 17 Juli 2022 akan menerapkan aturan kepada calon penumpang kereta api jarak jauh yaitu wajib menunjukkan sertifikat vaksin penguat dosis ketiga (booster)./Antara-Aji Styawan.

Bisnis.com, SEMARANG - Kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah terus mengalami kenaikan signifikan. Adapun, data riil kasus Covid-19 di Jawa Tengah per Rabu, 13 Juli 2022, ada 1.400 kasus. Terjadi penambahan sebanyak 0,18 persen atau 57 kasus dari sebelumnya. Positivity rate-nya sekitar 2 persen.

Sementara daerah dengan dengan kasus aktif tertinggi di Jawa Tengah ada Kota Semarang dengan 175 kasus, Kabupaten Klaten 134 kasus, Kabupaten Jepara 116 kasus.

"Ini data per hari ini. Kalau kita lihat kabupaten/kota kasus aktif tertinggi ada Kota Semarang 175, Kabupaten Klaten 134, Kabupaten Jepara 116. Ini yang di atas seratus, lainnya di bawah seratus. Kasus terendah di Kabupaten Semarang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Cilacap, ini masing-masing dua kasus," jelas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu (13/7/2022).

Sementara itu, progres vaksinasi di Jawa Tengah untuk dosis satu sudah 93,82 persen, vaksinasi dosis dua sudah 85,08 persen. Sedangkan capaian untuk vaksinasi booster baru sekitar 24,1 persen. Jumlah itu menurut Ganjar masih sangat rendah untuk hitungan di Jawa Tengah.

"Vaksinasi dosis tiga kita 24,1 persen. Itu kan masih rendah sekali, 24,1 persen ini sekitar 7 jutaan dan itu rendah di sini. Maka kemudian gerakan-gerakan ini penting untuk kemudian kita bisa laksanakan," katanya

Ganjar menambahkan Jawa Tengah mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat termasuk syarat vaksin booster untuk masuk ke mal.

Kendati demikian Ganjar menekankan bahwa membangun kesadaran masyarakat lebih penting daripada memaksa masyarakat. Sebab kesadaran itu juga untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain. Belum lagi ini sudah masuk tahun ketiga pandemi.

"Sebenarnya yang perlu dibangun adalah kesadaran masyarakat saja. Daripada dikongkon-kongkon (diperintah), dipaksa-paksa, begitu kan lebih baik membangun kesadaran diri karena itu untuk keselamatan mereka kok. Kalau itu dipersyaratkan nanti protes, protesnya pasti sekarang kita dipersulit. Kita sudah tahun ketiga, ayo bangun kesadaran sebab kalau itu naik lagi, repotnya bareng-bareng. Mari kita bangun kesadaran, sudah pakai saja maskermu dan yang belum boosting segera boosting," kata Ganjar. (k28)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper