Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gabung Holding Danareksa, Bos KIW: Jadi Pendorong Tambahan

PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) resmi bergabung ke dalam holding BUMN PT Danareksa (Persero).
Ahmad Fauzie Nur, Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Ahmad Fauzie Nur, Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG – PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) resmi bergabung ke dalam holding BUMN PT Danareksa (Persero). Selain KIW, holding tersebut juga terdiri dari 9 BUMN lain seperti PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, serta beberapa kawasan industri plat merah.

“Kalau KIW melihat ini sebagai salah satu peluang yang sangat baik, yang bisa dikerjakan ke depan oleh seluruh BUMN di bawah naungan holding Danareksa untuk mempercepat capaian target juga peningkatan efisiensi dan efektivitas,” jelas Direktur Utama KIW Ahmad Fauzie Nur, dikutip Jumat (22/7/2022).

Fauzie menjelaskan bahwa bergabungnya KIW dalam holding Danareksa bakal berdampak positif bagi kegiatan usaha yang dijalankan. Tak cuma di Semarang, tapi juga di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dimana KIW memiliki sebagian saham di kawasan industri teranyar itu.

“Artinya, holding Danareksa ini bisa jadi satu tenaga pendorong tambahan untuk perencanaan dan eksekusi bisnis kami,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis.

Di Semarang sendiri, KIW tengah menyiapkan lahan seluas 60 hektare supaya bisa menampung lebih banyak tenant baik dari dalam maupun luar negeri. Fauzie mengungkapkan kajian Highest and Best Use (HBU) telah dilakukan guna mengoptimalisasi lahan yang tersisa itu. Harapannya, jika tergarap dengan baik, lahan 60 hektare itu bisa menyumbang lebih banyak porsi recurring income bagi KIW.

Penyewaan  lahan serta Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) menjadi amunisi KIW dalam meningkatkan recurring income. Dalam waktu setahun, strategi itu terbukti cukup manjur. Terlihat dari laporan auditor independen tahun 2021 dimana pendapatan KIW dilaporkan mengalami peningkatan signifikan.

Pada 2020, laba bruto KIW dilaporkan di angka Rp71,82 miliar. Di tahun berikutnya, laba bruto naik hingga berada di angka Rp176,48 miliar. Kenaikan laba bruto itu berasal dari pendapatan sewa KIW yang pada 2021 berhasil mencapai Rp221,20 miliar. Padahal di tahun 2020, pendapatan sewa dilaporkan hanya berkisar di angka Rp21,74 miliar.

Tenaga tambahan KIW yang didapat setelah bergabung di holding Danareksa diharapkan bisa berlanjut di Batang. Fauzie berharap pembangunan KITB bisa dipercepat, setelah rampungnya pembangunan Klaster I di lahan seluas 450 hektare beberapa waktu lalu.

“Ini [bergabungnya KIW ke holding Danareksa] dampaknya sangat positif. Karena ini dapat meningkatkan trust dari investor. Baik yang existing maupun potential investor,” jelas Fauzie.

Fauzie menambahkan bahwa KIW berterima kasih telah mendapatkan dukungan dari pemerintah. “Kami juga berterima kasih kepada seluruh stakeholder atas bimbingan dan arahan selama ini. Kami optimis 2022 bisa close dengan baik. Capaiannya hingga Juni ini juga sudah on the track,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper