Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIW Siap Perluas Lahan dan Bangun Ekosistem Industri

Target pendapatan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) dipatok naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Kepala DPMPTSP Kota Semarang Widoyono (kanan) didampingi oleh Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Ahmad Fauzie Nur saat melakukan tur investasi. /Bisnis - Farodlilah Muqoddam
Kepala DPMPTSP Kota Semarang Widoyono (kanan) didampingi oleh Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Ahmad Fauzie Nur saat melakukan tur investasi. /Bisnis - Farodlilah Muqoddam

Bisnis.com, SEMARANG - Target pendapatan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) dipatok naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama KIW, Ahmad Fauzie Nur, saat ditemui wartawan pada Rabu (8/1/2025) di Kota Semarang.

Sebagai gambaran, dalam Laporan Tahunan KIW pada 2023 silam, pendapatan usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dilaporkan mencapai Rp801,29 miliar. Sementara laba usaha pada laporan terakhir yang dipublikasikan itu berada di angka Rp263,86 miliar. Meskipun tidak disampaikan secara pasti, pendapatan KIW pada tahun ini berkisar di atas Rp1,6 triliun dengan laba di atas Rp400 miliar.

Untuk memenuhi target tersebut, KIW bakal mengambil langkah yang agresif dengan kerangka diversifikasi, intensifikasi, serta ekstensifikasi. Fauzie menyebut, intensifikasi usaha dilakukan dengan memperkuat ekosistem industri yang sudah ada di dalam kawasan.

Adapun saat ini KIW telah menjadi rumah bagi 135 tenant dengan komposisi 60% Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan 40% Penanaman Modal Asing (PMA). Sebanyak 135 tenant tersebut terbagi ke dalam klaster kayu dan furnitur, garmen dan tekstil, makanan dan minuman, serta petrokimia.

"Masing-masing klaster ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Yang akan kami kami lakukan adalah coba mengoptimalkan supply chain-nya dan business process-nya. Siapapun investor yang masuk sebagai tenant dia tidak hanya mendapat lahan atau menyewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) tetapi juga mendapatkan ekosistem," jelas Fauzie.

Sementara itu, strategi ekstensifikasi dilakukan dengan memperluas lahan milik KIW yang semula hanya berada di angka 250 hektare (Ha). Langkah tersebut bakal dilakukan secara bertahap dan pada akhir 2024 silam, KIW telah mendapatkan tambahan lahan seluas 50 Ha sehingga total lahan yang kini dikelola KIW mencapai 300 Ha.

"Akan menjadi seluas apa? Target internal pasti ada, tetapi secara umum kami sampaikan, seluas-luasnya untuk memenuhi kebutuhan investor," imbuh Fauzie.

Fauzie berharap langkah agresif yang coba diambil KIW pada tahun ini bakal berdampak positif bagi pendapatan perusahaan yang telah menjadi bagian dari holding Danareksa tersebut. Selain itu, sebagai pengelola kawasan industri, KIW juga ikut mengambil peran dalam upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di angka 8%.

"Kami percaya, kawasan industri adalah engine of growth. Kalau kita bicara pertumbuhan ekonomi, kita juga bicara kawasan industri. Karena di sana ada pelaku usaha yang melakukan aktivitas produksi dan ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper