Bisnis.com, SEMARANG - PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang mengelola beberapa kawasan industri di Jawa Tengah memberikan tanggapan atas pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah, Frans Kongi.
Sebelumnya, Frans sempat menyebut investor enggan buat masuk ke kawasan industri lantaran nilai investasinya masih jauh lebih tinggi ketimbang membuka lahan sendiri.
Dalam tanggapan resmi yang diterima Bisnis pada Rabu (24/5/2023), Manajemen KIW menyayangkan keputusan investor tersebut. Pasalnya, kawasan industri di Jawa Tengah masih dapat memenuhi kebutuhan lahan industri dengan ketersediaan lahan yang masih memadai.
Baca Juga
Tak hanya melalui opsi pembelian lahan, investor juga bisa menyewa lahan maupun membeli bangunan pabrik siap pakai (BPSP).
Manajemen KIW juga mengungkapkan sejumlah keuntungan yang bakal dinikmati investor ketika memutuskan buat bergabung ke dalam kawasan industri. Ketersediaan infrastruktur dasar kawasan industri berupa jalan, water treatment plant (WTP), waste water treatment plant (WWTP), serta fasilitas pendukung lainnya disebut bakal mendukung kegiatan bisnis investor.
Dengan berinvestasi di kawasan industri, pelaku industri manufaktur juga bakal meminimalkan potensi konflik dengan penduduk dan komunitas tetangga di sekitar pabrik. Pasalnya, izin untuk kegiatan industri di dalam kawasan industri telah sesuai dengan zonasi yang ditetapkan pemerintah.
"Berada di kawasan industri akan memperluas jaringan bisnis antar pengusaha. Perusahaan yang memiliki keterkaitan baik dalam hal produk, supply ingredients, dan lain-lain bisa dijembatani oleh pihak pengelola untuk dapat menjalin kerja sama di bidang bisnis," tulis manajemen KIW dalam tanggapan resminya.
Investor juga bakal mendapat keuntungan lain, mulai akses informasi yang lebih mudah dari pemerintah setempat dan instansi terkait, pemenuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, dukungan legalitas yang disiapkan pengelolaan kawasan industri, hingga program insentif dan stimulus yang diberikan pemerintah bagi pelaku industri manufaktur di dalam kawasan industri.
"Sebagai salah satu pengelola kawasan industri di Jawa Tengah, [PT KIW] berkeinginan agar pemerintah pusat dan daerah lebih memperhatikan regulasi kawasan industri dan mempermudah proses administrasi dan perizinan, sehingga para calon investor semakin tertarik berinvestasi di dalam kawasan industri," tulis manajemen KIW.