Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIW Jagokan BPSP untuk Kejar Recurring Income

Penguatan fundamental perusahaan itu bakal dilakukan dengan fokus pada tiga pilar utama, yaitu aspek legal, infrastruktur, dan bisnis.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Ahmad Fauzie Nur meraih penghargaan sebagai The Best CEO in Strategic Leadership dalam ajang Top BUMN Awards yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia. Penghargaan diserahkan oleh Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi Sukamdani, didampingi oleh Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Ahmad Fauzie Nur meraih penghargaan sebagai The Best CEO in Strategic Leadership dalam ajang Top BUMN Awards yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia. Penghargaan diserahkan oleh Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi Sukamdani, didampingi oleh Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto.

Bisnis.com, SEMARANG – PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) masih menjagokan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) untuk meningkatkan recurring income perusahaan. Perusahaan pelat merah itu menyebut masih ada 60 hektare lahan yang siap dikembangkan dan sudah dilakukan kajian Highest and Best Use.

Tahun 2022 ini dengan hadirnya dua entitas anak usaha, bergabungnya KIW ke Holding Danareksa, KIW mau memperkuat fundamental,” ucap Direktur Utama KIW, Ahmad Fauzie Nur, Kamis (28/7/2022).

Kepada wartawan, Fauzie mengungkapkan bahwa penguatan fundamental perusahaan itu bakal dilakukan dengan fokus pada tiga pilar utama, yaitu aspek legal, infrastruktur, juga bisnis. “Infrastruktur ini yang paling penting SDM, kemudian IT,” tambahnya.

Dari aspek bisnis, Fauzie menyebut KIW bakal terus terbuka untuk menjalin kerja sama usaha. Baik dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), ataupun dengan pihak swasta. Tentunya dengan tetap menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Terkait peluang pengembangan kendaraan listrik di Jawa Tengah, Fauzie menyebut KIW menyambut hal itu dengan tangan terbuka. “Pergeseran industri sangat terbuka, karena yang masuk electronic vehicle bukan berarti menyetop tekstil [yang menjadi unggulan Jawa Tengah]. Ini bukan menggantikan, tapi melengkapi,” jelasnya.

Budi Susanto, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KIW, mengaku optimis pihaknya bisa membawa kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Terlebih dengan dua anak usaha KIW yang terdiri dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) serta PT Putra Wijayakusuma Sakti (PWS) yang bakal memainkan banyak peran di sektor industri.

KITB sendiri memang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi ujung tombak pemerintah dalam menjaring investor Penanaman Modal Asing (PMA), utamanya dari negeri Tirai Bambu.

Sementara itu, PWS sebagai anak usaha KIW, bergerak untuk memenuhi kebutuhan industri mulai dari supply material, konstruksi, konsumsi, hingga jasa outsourcing dan perizinan.

“Kami diminta untuk memberdayakan perekonomian di Jawa Tengah. Salah satunya di tenant KIW dan KITB. Saat ini, kami memiliki penugasan di kawasan berikat, ada tujuh tenant aktif,” jelas Andy Pratama, Direktur Utama PWS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper