Bisnis.com, SOLO - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo mengusulkan Car Free Day (CFD) di Slamet Riyadi diselenggarakan tanpa pedagang.
Usulan tersebut muncul menimbang banyaknya sampah yang berserakan setelah CFD berakhir.
DLH menilai para pedagang dan pengunjung sering kali membuang sampah sembarangan. Padahal DLH sudah menyiapkan banyak kantong-kantong dan tempat sampah di sepanjang rute CFD.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) DLH Solo Arthaty Mulatsih mengatakan, DLH sudah berusaha untuk memberikan arahan atau langkah persuasif lain supaya tidak ada yang membuang sampah sembarangan saat CFD.
“Kami sudah sering melakukan sosialisasi kepada para pedagang ataupun pengunjung CFD, DLH juga sudah menyiapkan kantong-kantong sampah di 40 lokasi saat CFD. Tapi masih banyak sampah yang dibuang sembarangan,” jelasnya dikutip dari Solopos, Minggu (7/8/2022).
Arthaty menambahkan sedang memikirkan konsep untuk uji coba satu kali CFD Solo tanpa pedagang. Tujuannya, untuk melihat apakah ada dampak signifikan terhadap pengurangan sampah.
Baca Juga
“Mungkin bisa dilakukan pembandingan dalam sebulan sekali CFD dilakukan tanpa pedagang. Jadi masyarakat juga bisa membedakan maksudnya ‘oh nek raenek pedagang ternyata dinggo aktivitas olahraga bebas banget,’ terus dari sampah juga mau kami lihat, dampaknya seperti apa,” ungkapnya.
Gibran Tak Setuju
Menanggapi usulan tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum berencana mengubah kebijakan CFD tanpa PKL.
Menurutnya, ada tidaknya pedagang bukan lah solusi untuk mengatasi masalah sampah seusai acara tersebut.
Sebaliknya, Gibran mangatakan larangan PKL berjualan di CFD malah akan memicu pergolakan seperti protes dari pedagang.
“Pakai pedagang aja aku diprotes apalagi nggak ada pedagang di CFD," kata Gibran dalam bahasa Jawa pada Senin (8/10/2022).