Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pameran Pulang dengan Bunga Eunike Nugroho

Eunike Nugroho punya ketertarikan khusus pada flora khas nusantara. Ia membawa misi konservasi melalui karya-karyanya.
Seniman botani Eunike Nugroho menyerahkan salah satu karyanya kepada guru melukisnya. /Bisnis-Farodlilah M.
Seniman botani Eunike Nugroho menyerahkan salah satu karyanya kepada guru melukisnya. /Bisnis-Farodlilah M.

Bisnis.com, SEMARANG — Pameran “Pulang dengan Bunga” benar-benar menjadi momentum Eunike Nugroho untuk menjumpai ‘akar’nya. Jika dimaknai secara harfiah, pameran lukisan yang didominasi gambar bunga ini menjadi jalan Eunike untuk pulang ke Semarang, tempat kelahirannya. 

Pada malam pembukaan pameran yang diselenggarakan di Artotel Gajahmada Semarang pada Jumat, 19 Agustus 2022, Eunike terlihat sumringah dikelilingi keluarga, kerabat, teman-teman dekat, dan guru melukis pertamanya. Ia bercerita awal mula ketertarikannya kepada seni lukis, khususnya cat air. 

Keke, sapaan akrabnya, mulai belajar melukis bukan melalui jalur pendidikan formal. Keke remaja memulai semuanya dengan mengundang guru les melukis. Guru yang dipilihnya adalah Aryo Sunaryo, seorang dosen senirupa. 

Sunaryo mengenalkan Keke kepada seni lukis dengan media cat air. Jauh sebelum fokus ke seni botani, Keke belajar menggambar beragam subjek. Favoritnya sejak awal adalah hewan dan tumbuhan. 

“Terasa nikmatnya melukis lewat cat air. Saat menggores cat air tidak boleh ditekan keras, harus lembut sapuannya seperti sayap kupu-kupu terbang,” ujarnya. 

Kecintaannya melukis tumbuh-tumbuhan dimulai ketika dia menemani suaminya yang kuliah di Sheffield, Inggris. Di sana, Keke mendapatkan eksposur kepada seni botani. Setelah vakum beberapa saat dari dunia seni lukis, Keke kembali tergerak untuk menggoreskan kuas cat air ketika bertemu dengan komunitas yang mendalami seni botani. 

Kini, Keke telah menjadi sosok penting di bidang seni botani. Ia adalah seorang rekan di perhimpunan seni botani tertua di dunia, Society of Botanical Artists (BA) di Inggris dan pendiri Indonesian Society of Botanical Artists (IDBSA). Tahun ini ia juga terpilih oleh Australian Council for Arts sebagai salah satu international art leaders.

Karya lukisannya terbit sebagai seni perangko musim seni Canada Post, sampul buku Penguin Random House, Penguin Press, ilustrasi Suddeutsche Zeitung Magazin, majalah ilmiah Tecknologist, juga National Geographic Indonesia.

Konservasi  

Yang menonjol dari karya-karya Eunike adalah detail. Lukisan yang dibuatnya sangat detail menangkap urat-urat kelopak bunga, bulu halus pada batang muda, semburat bercak pada tulang daun, hingga noda bekas guratan yang mulai mengering. 

Ia begitu berdedikasi untuk menangkap semua detail-detail itu. Keke bercerita bahwa untuk menyelesaikan lukisan bunga bangkai (rafflesia arnoldii) berukuran jumbo, dibutuhkan waktu sekitar dua bulan penuh. 

Dibutuhkan banyak persiapan untuk memproses karya masterpiece ini. Sebab masa mekar bunga bangkai terbatas, Keke meminta bantuan seorang fotografer untuk memotret objeknya secara detail dari berbagai sisi. Ia pun datang langsung ke Kebun Raya Bogor, tempat bunga itu mekar, untuk melihatnya dari dekat sekali dan ‘menangkap’ gambar dengan matanya sendiri. 

Keke punya ketertarikan khusus pada flora khas nusantara. Ia membawa misi konservasi melalui karya-karyanya. Jika pada awal berkenalan dengan seni botani di Inggris Keke banyak melukis bunga-bunga khas di negara empat musim, kini ia memilih untuk mengabadikan subjek flora asli Indonesia dan Asia Tenggara, dari umum dijumpai, endemik, hingga yang kritis dan terancam punah. 

“Tumbuhan perannya penting bagi bumi tapi tidak bisa protes dan bersuara ketika habitatnya dibabat. Saya ingin mendokumentasikan cerita bagi mereka yang diam. Semoga ada kesadaran panggilan untuk semakin mencintai, karena seni punya kemampuan lebih besar daripada ribuan kata yang ditulis,” ujarnya.  

Pameran seni “Pulang dengan Bunga” berlangsung selama dua bulan di Artspace, Artotel Gajahmada Semarang mulai 19 Agustus 2022 sampai 31 Oktober 2022. 

Herwindo Aryo Kusumo, Hotel Manager Artotel Gajahmada Semarang, mengatakan bahwa penyelenggaraan pameran tunggal Eunike Nugroho ini sejalan dengan visi Artotel Group yang mendukung karir seniman Indonesia dengan menyediakan wadah dan fasilitas yang dibutuhkan. 

“Kami ingin menyediakan wadah bagi seniman lokal untuk berkarya. Kami sangat bangga dapat menyelenggarakan pameran tunggal dari salah satu seniman Indonesia yang memiliki kekhususan sendiri, yaitu seniman yang mengangkat botanika dalam setiap karya seni,” ujarnya.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper