Bisnis.com, SEMARANG — Apabila dimanfaatkan dengan benar, media sosial membuka peluang untuk mengasah kemampuan di berbagai bidang. Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan untuk bisa memanfaatkan media sosial demi meningkatkan kemampuan.
M. Muzaqi, Direktur GITek.ID, mengatakan bahwa media sosial dapat digunakan untuk menyalurkan hobi secara kreatif, sarana hiburan, sarana belajar dan berwirausaha. Namun demikian, ada batasan yang harus diterapkan.
Menurutnya, dalam ruang digital manusia akan berinteraksi dengan berbagai perbedaan budaya yang dapat menciptakan standar baru tentang etika. Oleh karena itu, segala aktivitas di ruang digital yang memanfaatkan media digital perlu menerapkan etika digital.
“Ruang lingkup etika yaitu kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan atau memberikan manfaat dan kebaikan,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam acara kegiatan Webinar Makin Cakap Digital 2022, Selasa (30/8/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Founder Duaide.com Desty Dwiyanasari mengingatkan bahwa dalam berkarya di era digital harus menghilangkan karakter insecure dalam diri. Justru, media sosial dapat digunakan untuk mengasah softskill dan hardskill sebagai bentuk pengembangan diri.
Menurut Desty, membuat konten menarik di media sosial bisa dilakukan dengan mengenal target audiens, membuat konten original dan bermanfaat, memilih media yang tepat, isi konten berkarakter kuat, memiliki strategi perencanaan yang matang.
Baca Juga
Sementara itu, Nia Nurdiansyah, seorang Fasilitator Womenwill, membahas terkait strategi meningkatkan personal branding di dunia digital. Personal branding penting dilakukan karena publikasi diri dapat membangun reputasi diri.
“Personal branding berbeda dengan pencitraan karena dalam proses pembentukannya diperlukan rekayasa diri dan memunculkan nilai yang positif, bukan sekedar ingin show off ataupun memanipulasi banyak orang,” ujarnya.
Webinar yang diselenggarakan di Banyumas tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Webinar Makin Cakap Digital 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.