Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Pabrikan Tetap Produksi Onderdil Kendaraan Lawas

Permintaan onderdil masih datang dari beberapa pengguna mobil seri lawas, mulai tahun 1990-an, 2000-an, hingga tahun 1980 dan 1970-an.
Salah seorang karyawan PT Sinar Agung Selalu Sukses (SASS) Autoparts tengah mengerjakan produk berupa suku cadang kendaraan./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Salah seorang karyawan PT Sinar Agung Selalu Sukses (SASS) Autoparts tengah mengerjakan produk berupa suku cadang kendaraan./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, TEGAL - Suku cadang kendaraan-kendaraan lawas masih banyak diminati masyarakat. David Winarno, Marketing Department Head PT Sinar Agung Selalu Sukses (SASS) Autoparts menjelaskan onderdil-onderdil itu punya pasar tersendiri dan tidak bisa dianggap remeh.

"Motor itu yang laris [suku cadang] CB itu kita masih bisa produksi. Kemudian motor trail, Satria Hiu itu masih ada [peminatnya]," jelas David dikutip, Rabu (31/8/2022).

David menjelaskan untuk suku cadang kendaraan roda empat, permintaan onderdil masih datang dari beberapa pengguna mobil seri lawas, mulai tahun 1990-an, 2000-an, hingga tahun 1980 dan 1970-an.

Kepada Bisnis, David menyebut usaha penjualan suku cadang aftermarket itu jauh lebih menguntungkan ketimbang jadi vendor original equipment manufacturer (OEM). "Kita bebas menjual karena kita juga punya distributor. Jadi mau jual kemana pun terserah. Kalau OEM, kita cuma bisa produksi, makanya dia [mitra pabrikan besar] kerjakan ke kita itu engine parts," jelasnya.

Namun demikian, ada pertimbangan tersendiri bagi SASS untuk tetap menerima pesanan OEM tersebut. Pasalnya, hal tersebut dapat menguatkan citra SASS sebagai pabrikan onderdil kendaraan dengan standar kualitas tinggi, setidaknya setara pabrikan besar.

"Jadi di pasaran itu tidak bisa dibandingkan harga [suku cadang] kita dengan pabrikan lain di bawahnya. Atau produk China, jadi kita adalah aftermarket yang berkualitas OEM," jelas David.

Adapun SASS sendiri telah memiliki lebih dari 1.000 jenis suku cadang yang dipasarkan hingga ke penjuru Tanah Air. Bahkan, sebagian produk sudah dipasarkan hingga ke Malaysia, Filipina, juga Thailand.

David tak bisa menyebut suku cadang jenis apa yang paling tinggi permintaannya. Pasalnya, tiap daerah punya demand yang berbeda-beda. "Jadi mungkin di luar pulau ada tipe yang lebih banyak peminatnya dibanding Jakarta atau Surabaya. Itu terus kita produksi dan jual," tambahnya.

Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Investasi Kendaraan Listrik Jawa Tengah 2022. Jelajah Investasi Kendaraan Listrik Jawa Tengah diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni PT PLN Persero, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah, dan Hyundai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper