Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Telur di Boyolali Mulai Menggelinding Turun

Kemarin waktu PKH akan turun harga telur ayam jadi mahal, telur biasanya seperti itu, nanti kalau sudah selesai harga telur akan turun lagi.
Pedagang menata telur./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata telur./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, BOYOLALI — Harga telur ayam di Boyolali berangsur turun, Sabtu (4/9/2022). Harga telur ayam yang sebelumnya mencapai Rp30.000 per kilogram (kg) pada akhir Agustus menjadi hanya sekitar Rp27.000 per kg pada Minggu siang.

Pedagang Kelontong di Pasar Boyolali, Linda Pratmawati mengatakan harga telur terbaru di Pasar Kota Boyolali kisaran Rp27.000 per kilo gram, pada Minggu (4/9/2022)

“Besok [pekan depan] kabarnya akan pulih di angka 26.000/kg,” ucap dia saat ditemui JIBI di Pasar Kota Boyolali, Minggu (4/9/2022).

Menurut Linda, harga telur ayam di Boyolali berangsur turun sejak sepekan terakhir. “Setiap harinya turun seribu, besok turun lagi seribu. Dari Rp30.000 jadi Rp29.000, kemudian turun lagi,” ucap dia.

Linda mengatakan kenaikan harga telur bisa ditandai ketika bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dikabarkan akan cair.

“Kemarin waktu PKH akan turun harga telur ayam jadi mahal, telur biasanya seperti itu, nanti kalau sudah selesai harga telur akan turun lagi” ucap dia.

Linda menjelaskan selama ini kenaikan atau penurunan harga telur ayam tak pernah langsung drastis, melainkan bertahap.

“Naiknya harga telur ayam itu bertahap, dan turunnya bertahap juga. Jadi tidak langsung naik tajam atau turun tajam,” ucap dia.

Setiap hari, Linda bisa menjual dua krak telur dengan berat 15 kg per krak. Saat kenaikan harga beberapa waktu lalu, ia hanya bisa menjual satu krak per dua hari.

“Daya beli masyarakat kalau harga telurnya mahal jadi rendah, apalagi sekarang sales telur juga ngirim stok di warung rumahan, tapi sekarang sudah mulai normal lagi,” ucap dia.

Linda mengatakan harga telur di Boyolali biasanya terpatok dengan harga telur ayam di Kota Solo.

“Kalau di Solo sudah ada info kenaikan, mesti pedangan telur di Boyolali juga bakal ikut naik, pusat nya di sana dan info nya dibagikan lewat grup [WhatsApp],” ucap dia.

Karena masa simpan telur ayam tidak bisa jika terlalu lama, Linda tidak pernah menyetok telur ayam sampai berhari-hari. Sehingga jika ada penurunan atau kenaikan mesti langsung mengikuti harga terbaru.

Pembeli telur ayam, Lestari menerangkan kenaikan dan penurunan harga telur ayam tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan sehari-hari nya.

“Kalau harga telur ayam mahal, ya tinggal mengurangi jumlah yang dibeli, misal tadinya beli satu kilogram cuma beli setengah kilogram, karena tidak setiap hari konsumsi telur juga, jadi kalau mahal bisa dialihkan membeli lainnya,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nova Malinda
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper