Bisnis.com, SEMARANG - Berbagai promo potongan harga yang ditawarkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk permohonan tambah daya direspons positif masyarakat. Tak terkecuali di Kota Surakarta.
Irfan Affandi, Manajer Bagian Pemasaran PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta, menjelaskan bahwa promo 'Nyaman Kompor Induksi' dan promo 'Nyaman Kemerdekaan' yang ditawarkan PLN sudah dimanfaatkan oleh ribuan pelanggan. "Ada 2.500-an untuk yang kompor induksi. yang 'Nyaman Kemerdekaan' sekitar 800-an," jelasnya dikutip, Rabu (14/9/2022).
Irfan menjelaskan bahwa promo 'Nyaman Kompor Induksi' diberikan bagi pembeli kompor induksi di toko-toko elektronik yang sudah meneken Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PLN.
"Untuk tambah daya dari 2.200 VA ke 11.000 VA itu hanya bayar Rp150.000 saja dengan syarat membeli kompor induksi di toko elektronik yang sudah bekerja sama dengan PLN. Jadi ketika pelanggan beli kompor induksi akan dapat voucher untuk tambah daya di PLN Mobile," jelasnya saat ditemui Bisnis di Kota Surakarta.
Sementara itu, promo 'Nyaman Kemerdekaan' digulirkan PLN untuk memeringati HUT Kemerdekaan RI pada Agustus lalu. Dengan promo tersebut, masyarakat bisa menambah daya dari 450 VA ke 900 VA hingga 5.500 VA. "Ada kode khusus 'NYAMANKEMERDEKAAN'. Itu bisa dimasukkan di PLN Mobile. Tambah dayanya hanya perlu bayar Rp170.845, berlaku sampai akhir bulan ini," tambahnya.
Pada perkembangan lainnya, Irfan mengungkapkan bahwa peluang investasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dari PLN juga telah banyak dilirik investor di wilayah Surakarta dan sekitarnya. PLN UP3 Surakarta dalam hal ini bertugas untuk memberikan penjelasan dan masukan dimana pengesahan kerja sama dilakukan langsung oleh Unit Induk PLN.
"Di Solo sudah ada beberapa yang tanya. Cuma masih penjajakan, lihat-lihat situasi juga. Kebanyakan itu ada yang perhotelan, ada juga dari sisi pengisian bahan bakar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta. Terus ada juga pemerintahan, karena melihat antusiasme perusahaan otomotif juga. Sudah mulai banyak yang memproduksi kendaraan listrik, hanya memang dari sisi ekosistemnya masih perlu ditambah lagi," jelas Irfan.