Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertagas Niaga Bakal Pasok Gas di KIK

Nantinya pelaku usaha di dalam KIK akan menerima pasokan CNG dari PGN melalui metode clustering pipa.
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk./Istimewa-PGN
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk./Istimewa-PGN

Bisnis.com, SEMARANG - Kawasan Industri Kendal (KIK) bakal memiliki akses pipa gas bumi setelah PT Pertagas Niaga (PTGN) berkomitmen memasok compressed natural gas (CNG) melalui metode clustering pipa ke kawasan industri tersebut.

Aminuddin, President Director PTGN, menjelaskan peseroan mendukung kemajuan industri di Jawa Tengah dengan menjamin suplai energi bersih yang lebih ramah lingkungan. "Kami berharap melalui metode ini, penyaluran gas kepada konsumen industri, khususnya para pelaku usaha di dalam KIK akan menjadi lebih efisien dan ekonomis," jelas Aminuddin, President Director PTGN, dalam rilis, Senin (26/9/2022).

Aminuddin mengungkapkan pada tahap awal, total volume CNG yang dipasok PTGN akan mencapai 250 metric british thermal unit per hari (mmbtud). Pada 2023, ditargetkan volume CNG yang tersalur bisa mencapai angka 500 mmbtud. Adapun pipa sepanjang 2,9 KM ditargetkan bisa beroperasi pada Desember 2022 mendatang.

Selain pasokan CNG, dalam waktu dekat, KIK juga bakal tersambung dengan jaringan pipa gas alam pada kuartal III/2023 mendatang. Stanley Ang, President Director KIK, menyebut CNG Cluster itu bisa menjadi fasilitas transisi sembari menunggu sambungan natural gas untuk masuk ke kawasan.

"Kami berharap para pelaku industri di KIK dapat memanfaatkan energi bersih yang terjaga akan ketersediaan volume suplainya. Hal ini tentu menjadi kunci penting bagi industri dalam kelancaran operasional pabrik mereka," jelas Stanley.

Sebagai informasi, sementara ini pelaku usaha di KIK yang membutuhkan pasokan gas mesti mendatangkan CNG melalui mobil tangki. Hal tersebut tentunya mengurangi efisiensi dari proses produksi yang dilakukan di KIK. Fasilitas clustering pipa CNG di KIK tak cuma memberikan kemudahan bagi pelaku industri, tapi juga menciptakan rasa aman terkait ketersediaan pasokan gas tersebut.

Juliani Kusumaningrum, Head of Sales and Marketing KIK, mengungkapkan bahwa kawasan itu membutuhkan pasokan gas untuk mendukung operasional pabrik keramik. "Ini butuh energi gas yang cukup besar," katanya.

Pada perkembangan lainnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri, menyebut proyek pembangunan jaringan pipa gas Semarang-Cirebon bakal mengerek geliat investasi di wilayah itu.

"Jika bicara efisiensi produksi selama ini kita sandingkan antara penggunaan listrik dan gas. Menyesuaikan kebutuhan karakter masing-masing industri menilai gas itu lebih kompetitif, makanya kemudian salah satu penyediaan infrastrukturnya adalah jaringan gas," jelasnya beberapa waktu lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Siaran Pers
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper