Bisnis.com, SEMARANG - Hari ini, tepat pada 7 November, Ratu Keroncong kelahiran Surabaya Waldjinah merayakan ulang tahun ke-77.
Di era kejayaannya, perempuan itu kerap keluar masuk Istana untuk memenuhi undangan yang dilayangkan Presiden Soekarno, Soeharto, hingga Abdurrahman Wahid, sewaktu masih menjabat sebagai presiden.
Karir Waldjinah sendiri bermula ketika penyanyi tersebut menjuarai kontes Ratu Kembang Katjang pada tahun 1958. Pada 1965, Waldjinah juga menjuarai kontes Bintang Radio Indonesia yang kian melejitkan namanya di panggung hiburan Tanah Air.
Tahun 1960-an memang boleh dibilang sebagai puncak kejayaan musik keroncong langgam Jawa, khususnya di Surakarta. Dukungan yang diberikan pemerintahan Soekarno dan Soeharto pada kesenian tradisional mendorong popularitas Waldjinah di telinga masyarakat pada saat itu.
Karya- karya Waldjinah pun hingga saat ini masih terdokumentasi dengan baik.
Anggit Wicaksono, Staf Marketing Studio Lokananta, mengungkapkan sebagian arsip rekaman Waldjinah masih tersimpan rapi di studio tersebut.
"Master-nya masih ada. Kalau piringannya, ada beberapa yang sudah terjual habis. Jadi beberapa arsip tidak ada," katanya saat dihubungi pada Senin (7/11/2022).
Beberapa rekaman Waldjinah yang tersimpan di Lokananta kebanyakan berbentuk kaset pita. Beberapa album populer seperti Yen Ing Tawang, Lela Ledhung, juga Walang Kekek tersimpan dalam format tersebut.
Sementara itu, rekaman Waldjinah pada periode awal karirnya tersimpan dalam bentuk piringan hitam. Anggit mengungkapkan bahwa Lokananta menyimpan sekitar sembilan album piringan hitam Waldjinah, termasuk album Ratu Kembang Katjang yang mempopulerkan nama Ratu Keroncong itu di tahun 1958.
Anggit menambahkan, hingga hari ini, masih banyak penikmat musik yang memburu rekaman Waldjinah. "Baik dari dalam negeri dan luar negeri. Masih banyak yang cari lagu-lagu Waldjinah," jelasnya.
Sosok Waldjinah memang punya peranan penting bagi perkembangan musik di Tanah Air. Dalam kancah perkembangan keroncong langgam Jawa, namanya bersanding dengan musisi legenda sekelas Gesang.
Bahkan, Anugerah Musik Indonesia (AMI) memberikan dua penghargaan bagi Waldjinah. Penghargaan pertama bertajuk 'Legend Award' diberikan pada tahun 2013. Sementara yang kedua, pada tahun 2017, diberikan penghargaan dengan kategori Karya Produksi Keroncong Terbaik untuk karya Penglipur Wuyung.