Bisnis.com, SOLO - Mediasi dua kubu di Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo menemui jalan buntu.
Dua kubu di Keraton Solo tersebut sebelumnya sempat geger lantaran masalah perebutan tahta raja. Perang dingin ini sudah terjadi sejak 2004 lalu.
Terbaru, Keraton Solo kembali geger setelah sejumlah pihak mengaku mendapat intimidasi dari pihak lain. Mediasi kemudian dilakukan oleh jajaran Polresta Solo.
Sayangnya, mediasi gagal karena Keraton tegas mengatakan masalah yang terjadi adalah konflik internal.
"Kami sudah berupaya mediasi. Akan tetapi, dari pihak internal yang memang mungkin tidak mau mediasi. Kalau saya rasa, ya, klarifikasi beliau-beliau yang ada di sana," kata Kapolresta Solo, Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi pada Jumat (30/12/2022).
Pihak kepolisian pun tak bisa ikut campur dan hanya bisa menjalankan tugas sesuai kapasitasnya saja.
Baca Juga
"Intinya kehadiran kami sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, kami dari kamtibmas. Melakukan sesuai dengan apa yang menjadi kapasitas kami," lanjut Iwan.
Terhadap upaya mediasi dari Kapolresta Solo itu, Kubu Raja Keraton Surakarta Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII memberi tanggapan bahwa tidak perlu lagi ada mediasi. Sebab, mereka mengacu pada perjanjian perdamaian yang sudah ditandatangani pada tahun 2017.
Adapun putri PB XIII dari istri pertama, GRAy Devi Lelyana Dewi justru menyukai adanya mediasi yang dilakukan oleh Polresta Surakarta.
Sayangnya hingga kini, konflik Keraton Solo ini masih terus berlanjut tanpa ada klarifikasi dari dua kubu.