Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jateng Bantu Pemkab Cilacap Edukasi Memasak Makanan Anti Stunting

Bantuan senilai Rp60,73 juta diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Bank Jateng Cabang Cilacap, Bangun Edi Sumirat kepada Pj. Bupati Cilacap.
Istimewa/Bank Jateng
Istimewa/Bank Jateng

Bisnis.com, CILACAP – Stunting merupakan persoalan bersama yang membutuhkan penanganan lintas sektor. Dalam hal ini, edukasi bisa menjadi salah satu strategi untuk menangani stunting.

Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap, menyelenggarakan pelatihan memasak Pelatihan Makanan Tambahan (PMT) yang ditujukan bagi balita yang masuk kategori berpotensi stunted.

Kegiatan digelar secara simultan pada empat eks distrik dan diikuti total 1.250 orang kader PKK dari 269 desa di seluruh Kabupaten Cilacap. Penyelenggara menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Tim Ahli Gizi Kabupaten Cilacap. Acara tersebut didukung oleh Bank Jateng.

Bantuan senilai Rp60,73 juta diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Bank Jateng Cabang Cilacap, Bangun Edi Sumirat kepada Pj. Bupati. Bantuan ini menjadi bentuk sinergitas dan kepedulian dunia usaha, terhadap program pemerintah atas peningkatan kesehatan masyarakat.

Pada tahap pertama, program ini dilaksanakan selama tiga bulan hingga pertengahan April 2023. Pada saat yang sama juga dilakukan kegiatan penimbangan serentak untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Dari penimbangan ini akan diketahui balita berpotensi stunting, yang selanjutnya akan mendapat asupan PMT.

Pj. Bupati Yunita Dyah Suminar mengatakan, penanganan stunting sangat diperlukan untuk mempersiapkan generasi emas di Indonesia. Apabila tumbuh kembang anak dapat dioptimalkan sejak dini, maka ke depan Indonesia akan memiliki sumber daya manusia unggul yang berkualitas.

“Diamati pertumbuhannya, perkembangannya normal atau tidak. Tetapi jangan cuma melihat tinggi badan. Karena yang utama adalah pertumbuhan, berat badan, dan kognitifnya. Termasuk perkembangan otak dan motoriknya,” kata Yunita.

Sebagai informasi, Pemkab Cilacap terus berupaya menurunkan stunting hingga mencapai 14% pada tahun 2024. Menurut hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka stunting di Kabupaten Cilacap pada tahun 2021 mengalami penurunan hingga 17,9%.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Ari Windy Hardhanu dalam acara Diseminasi Hasil Pengukuran dan Publikasi Stunting, Senin (7/11/2022) di Aula Dinas Kesehatan Cilacap menjelaskan, pada kurun 2018 – 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Cilacap terus menurun.

“Kabupaten Cilacap sudah memenuhi target standar WHO di bawah 20%, namun demikian target nasional pada tahun 2024 prevalensi stunting harus mencapai di bawah 14 persen,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper