Bisnis.com, SEMARANG — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah mencatat lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) memiliki angka pengangguran tertinggi.
Berdasarkan data yang disampaikan Disnakertrans Jateng, 8,42 persen lulusan SMK tahun 2022 di Jateng menganggur.
Sementara untuk lulusan SMA (7,21 persen), SMP (5,55 persen), SD ke bawah (4,59 persen), diploma (2,95 persen) dan sarjana (2,01 persen).
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi menjelaskan bahwa angka tersebut, diambil dari 1,07 juta (5,57 persen) warga jateng yang menganggur di tahun 2022 lalu.
"Angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya 2021, yang mencapai 5,96 persen pengangguran," katanya, Senin (20/2/2023).
Kendati demikian, jika dibandingkan data beberapa tahun pengangguran sebelumnya, grafik tersebut mengalami kenaikan sesuai data tahun 2019, 4,19 persen, 2020 ,420 persen dengan puncaknya di tahun 2021 yang hampir mencapai 6 persen.
Baca Juga
Menurutnya, penyebab para pengangguran tersebut dikarenakan minimnya informasi dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang tengah membuka lowongan.
"Karena kurangnya akses informasi, kurangnya kompetensi, misalnya lowongan pekerjaan jahit, tapi tidak bisa jahit," imbuhnya. (k28)