Bisnis.com, DEMAK - Kenaikan air laut atau rob menyebabkan jalan pantai utara (Pantura) ruas Demak-Semarang tergenang air, termasuk pada Minggu (14/5/2023).
Camat Sayung, Sukarman, menjelaskan air rob tersebut biasanya terjadi mulai pukul 13.00 WIB-18.00 WIB. Titik kemacetan berada di depan Pasar Sayung Demak akibat air laut pasang.
“Pada minggu ini, air rob mulai naik ke jalan mulai pukul 13.00 dengan ketinggian kurang lebih 20 sampai 30 cm. sehingga kendaraan yang melewati jalur tersebut harus memilih lajur kanan untuk menghindari ketinggian air pada lajur sebelah kiri. Bahkan tidak sedikit kendaraan roda dua mengalami mogok akibat kemasukan air,” kata Camat Sayung, Senin (15/05/23).
Kemacetan terjadi akibat banyak kendaraan yang berjalan pelan pada lajur kanan, kemacetan tidak hanya di jalur Pantura saja. Namun juga terjadi pada ujung exit tol Sayung.
Mamat K, warga Semarang yang setiap harinya beraktivitas di Demak mengatakan, kemacetan biasanya akan terurai atau normal kembali selepas pukul 18.00 petang, seiring dengan surutnya air pasang tersebut.
Menurutnya untuk menghindari kemacetan jam pulang kerja tersebut dirinya melewati jalur alternatif melalui Kecamatan Guntur, Karangawen, Mranggen dan Pedurungan Semarang. "Sebab jalur alternatif Onggorawe, Bulusari dan Waru juga terjadi kepadatan kendaraan," jelasnya dilansir Kominfo Demak.
Baca Juga
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga mewaspadai potensi banjir pesisir atau banjir rob di beberapa bagian wilayah Jawa Tengah menyusul banjir rob yang terjadi di daerah Sayung, Demak, Rabu (10/5/2023).
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu, BMKG sudah memperkirakan potensi banjir pesisir di beberapa bagian wilayah Jawa Tengah, termasuk Demak, dari 9 sampai 16 Mei 2023.
Selama periode itu, menurut dia, wilayah pesisir utara Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, pesisir Rembang, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes menghadapi potensi banjir rob akibat pasang air laut.
Dia mengatakan bahwa banjir di daerah pesisir dapat mengganggu kegiatan transportasi di area sekitar pelabuhan, pertanian garam, budi daya perikanan darat, serta bongkar muat barang di pelabuhan.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir rob," katanya.
Dalam perkembangan lain, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menyebutkan progres pembangunan tanggul laut di wilayah Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, saat ini mencapai 15 persen di sisi timur.
"Saat ini, progres fisiknya sudah 15 persen di sisi timur. Kami saat ini sedang mulai membuka yang sisi barat," kata Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto di Semarang, Rabu.
Untuk pembebasan lahan, kata dia, sudah tuntas sehingga pengerjaan sudah bisa dimulai dari kedua sisi, yakni timur dan barat yang diharapkan semakin memudahkan dan mempercepat penyelesaian.
"Lahan sudah beres, sudah tuntas dengan arah kedua sisi sehingga bisa mempercepat proses penyelesaian. Kami berharap tahun ini bisa menutup tanggulnya," katanya.
Menurut dia, pembangunan tanggul laut yang ditangani pemerintah pusat dengan anggaran Rp245 miliar tersebut memang dimaksudkan untuk mengantisipasi rob atau air pasang ke daratan.