Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Perajin Terus Menurun, Kejayaan Keramik Khas Plered Purwakarta Terancam Memudar

Jumlah perajin keramik khas Plered Purwakarta terus menurun hanya tersisa 511 perajin.
Ilustrasi keramik. /Balai Arkeologi Maluku
Ilustrasi keramik. /Balai Arkeologi Maluku

Bisnis.com, PURWAKARTA - Jumlah perajin keramik khas Plered, Purwakarta, terus menurun .Kepala UPTD Sentra Keramik Plered, Mumun Maemunah menuturkan, berdasarkan data jumlah perajin keramik yang ada saat ini hanya menyisakan 511 perajin.

Padahal, di 2010 lalu masih ada sebanyak 1.200 orang yang masih bertahan menekuni kerajinan keramik ini.

Ada tiga jenis keramik yang diproduksi di daerah ini. Yakni, keramik kontruksi yang terdiri dari genteng, loster, bata merah dan lain-lain. Kemudian, keramik tradisional terdiri dari pot, kendi, ulekan serta pendil. Serta, keramik hias dan fungsi.

Sejak dulu, kerajinan kriya khas wilayah ini sudah termasyur. Bahkan, ketenarannya sudah terdengar hingga belahan benua. Misalnya, Asia Tenggara, Amerika, dan bebeberapa negara di Eropa dan Timur Tengah. Tak hanya itu, keramik khas Plered ternyata sejak dekade 80-an menjadi andalan pasar internasional.

Namun, seiring berjalannya waktu masa kejayaan Keramik Khas Plered kian memudar. Indikatornya, terlihat dengan terus menurunnya jumlah perajin yang menggeluti usaha cinderamata tersebut. Saat ini, minat warga untuk menggeluti usaha gerabah keramik ini berangsur menurun.

"Kurun waktu 10 tahun terakhir, jumlah perajin ini terus menurun. Alasannya berbagi faktor, satu di antaranya adalah generasi muda memilih kerja di pabrik atau lainnya daripada terjun membuat gerabah kramik. Yang ada saat ini, tersisa 511 orang itu juga kebanyakan lansia," ujar Mumun kepada wartawan, Selasa (18/7/2023).

Mumun mengaku, pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas keputusan para perajin yang lebih memilih bekerja di tempat lain. Mengingat, upah kerja membuat keramik memang cenderung rendah.

Selain itu, sejauh ini juga pihaknya tidak memiliki anggaran untuk melaksanakan pelatihan bagi generasi muda, sebagai upaya mendorong minat mereka untuk terjun menggeluti kerajinan gerabah keramik ini.

"Peran aktif pemerintah sangat diperlukan dalam hal mendorong minat warga terjun membuat keramik. Kalau soal pemasaran dari dulu juga kami bantu termasuk mengenai ekspor ke luar negeri," kata dia. 

Sementara itu, Ade (56 tahun) salah seorang perajin gerabah keramik yang sampai saat ini masih bertahan mengaku, hobi dan memiliki rasa keinginan mempertahankan kerajinan warisan nenek moyangnya itu yang sampai saat ini menjadi spirit dirinta untuk terus menekuni kerajinan tangan ini.

"Saya menekuni gerabah keramik ini sejak kecil sampai hari ini juga tetap membuat kramik. Bertahan karena ingin keramik Plered tetap eksis di tengah minim para perajin. Apalagi sekarang sudah menjadi ciri khas oleh-oleh Purwakarta bahkan sudah tembus ekspor," ujarnya singkat. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Rendi Mahendra

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper