Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Incar Potensi Pariwisata Halal

Jawa Tengah bakal memulai aktivitas promosi destinasi wisata ramah muslim.
Logo Halal Indonesia dari Kementerian Agama (Kemenag)./Ist
Logo Halal Indonesia dari Kementerian Agama (Kemenag)./Ist

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal mengaktifkan promosi wisata secara digital buat destinasi wisata halal.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengungkapkan persiapan untuk mendorong wisata halal di Jawa Tengah sejatinya telah dimulai sejak 2019 lalu. Namun demikian, pandemi Covid-19 membuat usaha tersebut berhenti sejenak.

"Selama ini hotel yang bersertifikat halal masih sedikit. Rumah Potong Hewan (RPH) yang jadi hulunya untuk dijadikan bahan makanan juga masih minim," jelas Wagub yang akrab disapa dengan nama Gus Yasin.

Perhatian yang diberikan pemerintah daerah itu diharapkan mampu memenuhi ceruk permintaan pariwisata halal yang menurut BI masih cukup potensial.

Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menyampaikan bahwa dalam konteks global peran Indonesia pada industri ekonomi syariah memang masih minim.

"Semua pihak, semua stakeholder memang sekarang bergandengan tangan untuk mewujudkan visi itu. Di BI, kami tentu saja mendukung penuh visi itu. Oleh sebab itu, kami mempunyai sebuah kerangka kerja," jelas Juda dalam diskusi yang digelar di Kota Semarang.

Setidaknya, Juda menyebut ada tiga pilar utama dukungan BI bagi ekosistem halal di Tanah Air. Pertama, penguatan ekosistem ekonomi syariah seperti sertifikasi halal dari hulu hingga ke hilir. "Mulai RPH sampai UMKM," jelasnya.

Selain itu, pengembangan ekonomi dan bisnis pondok pesantren juga jadi perhatian. Empat juta santri di Indonesia menjadi pasar potensial dari dalam negeri. Belum mempertimbangkan konsumen mancanegara. Ketiga, penguatan sektor keuangan syariah.
Menurut Juda, BI telah menyiapkan instrumen pasar uang, wakaf, sukuk, serta digitalisasi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) untuk mendukung penguatan dari sisi moneter.

"Wisata ramah muslim ini memang sekarang menjadi tren global. Bukan di negara muslim saja, tetapi di Jepang, Korea, Inggris, ini sekarang berlomba-lomba untuk menarik wisatawan muslim," jelasnya.

Juda menambahkan, Malaysia punya citra yang lebih baik soal pariwisata muslim di mata dunia. Indonesia dalam hal ini mesti belajar banyak dari negeri jiran tersebut. "Harusnya kita bisa meng-attract lebih banyak lagi pelancong muslim," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper