Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Pariwisata di Jateng dan DIY Antusias Sambut Perizinan Satu Pintu

Wacana perizinan satu pintu untuk agenda seni dan olahraga ditanggapi positif oleh pelaku usaha.
Masyarakat mengantre untuk mengurus perizinan./Bisnis
Masyarakat mengantre untuk mengurus perizinan./Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo melemparkan wacana perizinan satu pintu untuk kegiatan kesenian dan olahraga. Wacana tersebut disampaikannya usai menggelar rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo pada Selasa (1/8/2023) pagi.

"Bapak Presiden melihat visi ini, bahwa perputaran ekonomi baik itu dari kegiatan kesenian dan keolahragaan ini sangat besar. Laporan dari Pak Menparekraf itu sekitar Rp161 triliun," ungkap Dito saat ditemui wartawan di Jakarta.

Pelaku usaha di Jawa Tengah merespon wacana tersebut dengan positif. Bambang 'Benk' Mintosih, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Tengah, menyebut perizinan terpadu bakal mengefektifkan jalur birokrasi di sektor pariwisata dan olahraga.

"Saya rasa perizinan satu pintu itu bagus. Apalagi, lebih-lebih kalau by online, untuk meminimalisir transaksi di bawah meja. Betul-betul kalau mau tertib ya tertib semuanya, ini bagus untuk memangkas waktu," ucap Benk saat dihubungi Bisnis pada Kamis (3/8/2023).

Lebih lanjut, respons positif juga disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono. "Intinya apapun yang dipermudah perizinannya akan banyak membantu kunjungan wisatawan ke DI Yogyakarta," ucapnya singkat.

Wacana perizinan satu pintu untuk kegiatan seni dan olahraga itu diharapkan dapat terealisasi pada September 2023 mendatang. Menteri Pemuda dan Olahraga menyebut, ke depannya Event Organizer (EO) hanya perlu mendaftarkan acara yang bakal digelar melalui aplikasi elektronik.

Dalam siaran persnya, Menteri Pemuda dan Olahraga menyebut kebijakan tersebut diambil buat memantau secara langsung kegiatan seni dan olahraga yang bakal diselenggarakan. Dengan perizinan terpadu pula, prinsip transparansi serta akuntabilitas bisa diterapkan. Tentunya, wacana tersebut membawa angin segar bagi pelaku usaha akomodasi seperti perhotelan.

Sebagai informasi, baik di Jawa Tengah maupun DI Yogyakarta, kinerja sektor pariwisata pada bulan Juni 2023 tengah mengalami pertumbuhan positif.Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), di Jawa Tengah Tingkat Hunian Kamar (TPK) atau okupansi kamar hotel berbintang berada di angka 50,22 persen pada bulan Juni 2023. Angka tersebut naik 2,10 poin dibanding Mei 2023 yang tercatat di 48,12 persen.

Sementara itu, di DI Yogyakarta, TPK pada bulan Juni 2023 berada di 65,64 persen atau naik 5,10 poin secara month-to-month (M-to-M). Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tercatat mengalami peningkatan 37,11 persen (M-to-M) dengan jumlah kumulatif sepanjang Januari-Juni 2023 sebanyak 38.679 kunjungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper