Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Heboh Polusi Udara Jakarta, Kota di Jateng Ini Sama Buruknya

Daerah Semarang tercatat punya kualitas udara yang buruk berdasarkan indikator kualitas udara atau Air Quality Index (AQI).
Ilustrasi. Emisi transportasi jadi salah satu pemicu memburuknya kualitas udara di Kota Semarang/Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Ilustrasi. Emisi transportasi jadi salah satu pemicu memburuknya kualitas udara di Kota Semarang/Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, Semarang - Memburuknya kualitas udara di wilayah Jabodetabek telah menjadi perbincangan di media sosial dalam beberapa waktu ke belakang.

Akhir pekan lalu, indikator kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) di DKI Jakarta dilaporkan mencapai 156 poin dengan kategori tidak sehat.

Tak heran jika Presiden Joko Widodo segera menggelar Rapat Terbatas (Ratas) untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam agenda yang digelar di Istana Negara pada Senin (14/8/2023), Presiden mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi pemicu memburuknya kualitas udara di Jabodetabek.

"Antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan konsentrasi polutan tinggi serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," ungkap Presiden Joko Widodo di DKI Jakarta.

Selain di wilayah Jabodetabek, penurunan kualitas udara juga dilaporkan terjadi di Jawa Tengah. Berdasarkan data The World Air Quality Project yang dihimpun dari sejumlah instansi pemerintah, kualitas udara di sejumlah titik di Jawa Tengah belum masuk dalam kategori sehat.

Di Kota Semarang, kualitas udara atau AQI berada pada 82 poin atau berada pada kategori moderat. Namun demikian, dari pergerakan angka AQI secara harian kualitas udara di Kota Semarang bisa mencapai 155 poin atau tidak sehat.

Kondisi tersebut tidak lebih baik di wilayah-wilayah sekitar Ibukota Jawa Tengah, misalnya di wilayah Susukan Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, kualitas udara bahkan terpantau di 119 poin atau masuk kategori tidak sehat.

Berdasarkan stasiun pengamatan kualitas udara milik Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Kementerian Perindustrian, kualitas udara di Kabupaten Semarang bisa menyentuh angka 162 poin.

Tak jauh dari wilayah tersebut, di Kecamatan Ambarawa, kualitas udara terpantau di angka 111 poin atau masuk kategori tidak sehat untuk kelompok masyarakat yang sensitif dengan gangguan pernapasan.

Sebagai informasi, AQI merupakan indeks yang digunakan Amerika Serikat buat mengukur kualitas udara di wilayah perkotaan, di mana pertama kali digunakan pada 1968.

Dalam AQI, kualitas udara diukur dengan skala 0-300 poin dan seterusnya. Kategorisasi kualitas udara diukur berdasarkan lima skala, berikut rinciannya. 

1. Skala 0-50 poin dengan kategori sehat dan rendah polutan.

2. Skala 51-100 poin atau kategori moderat. Dalam kategori tersebut, kualitas udara terbilang aman namun berpotensi mengganggu kenyamanan sebagian kecil kelompok masyarakat.

3. Skala 101-150 poin dalam AQI masuk ke dalam kategori tidak sehat buat sebagian kelompok masyarakat. Penduduk yang mengidap penyakit pernapasan akut berpotensi terdampak dari memburuknya kualitas udara tersebut.

4. Skala 151-200 poin masuk ke dalam kategori tidak sehat. Masyarakat umum berpotensi mengalami masalah kesehatan, terlebih bagi penderita penyakit pernapasan.

5. Skala 201-300 poin dan 301 poin ke atas masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat dan berbahaya. Pada kategori berbahaya, masyarakat diimbau buat tidak melakukan kegiatan di luar ruangan lantaran berpotensi terdampak secara kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper