Bisnis.com, YOGYAKARTA — Pengusaha perak asal Kotagede, Yogyakarta Nur Parwanto turut kebagian rezeki Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Asean mendatang.
Dalam pertemuan tingkat kepala negara yang akan berlangsung pada 5-7 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat itu, kerajinan perak miliknya dipesan untuk buah tangan.
Ditemui Bisnis, pemilik usaha Nur Parwanto Silver tersebut menunjukan satu set peralatan minum teh berupa teko, nampan, hingga cangkir perak.
“Ini pesanan untuk KTT Asean, jumlahnya ada 11 set mau dikirim hari ini,” kata Nur Parwanto di toko miliknya yang berlokasi di Jalan Kemasan Nomor 69, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta saat media visit mitra binaan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Rabu (30/8/2023).
Nur Parwanto mengatakan pesanan set perak tersebut apabila ditotal dapat mencapai Rp500 juta. Sementara itu untuk harga per satu set berkisar antara Rp45—70 juta.
Untuk pengerjaannya, dia mengatakan bahwa satu set membutuhkan waktu sekitar dua bulan sampai selesai. Tidak hanya mengolah pesanan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja. Nur Purwanto juga menjual beragam kerajian perak mulai dari aksesoris seperti cicin, kalung, bros, dan tas perak .
Baca Juga
Selain itu ada pula miniatur sasando, Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan hiasan-hiasan dari perak lainnya. Nur Purwanto mengatakan kerajinan peraknya juga sudah sampai ke luar negeri.
Dia bahkan sempat mendapatkan pesanan dari Singapura dan Thailand. Usaha perak miliknya merupakan turut temurun dari sang kakek buyut sekitar tahun 1930-an. Generasi ketiga pengrajin perak itu mengatakan menjadi mitra Jamkrindo memberikannya beberapa peluang bisnis baru. Pasalnya selain mendapatkan pinjaman modal, Jamkrindo juga memberikan akses pemasaran supaya usahanya lebih dikenal.
“Sejak bergabung [menjadi mitra binaan] Jamkrindo itu jadi suka diajak bazar. Jadi lebih dikenal, jadi itu manfaat lainnya lebih ke pemasaran jadi lebih mudah,” katanya.
Sampai dengan semester I/2023, Jamkrindo telah membukukan volume penjaminan sebesar Rp176,94 triliun dengan jumlah terjamin sebanyak 5,22 juta UMKM. Adapun dari volume tersebut, penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) berkontribusi sebesar Rp54,03 triliun dengan jumlah UMKM terjamin 1,05 juta UMKM.