Bisnis.com, SEMARANG - Pergerakan harga pada komoditas hortikultura efektif menekan inflasi pangan yang terjadi di Jawa Tengah pada September 2023. Beberapa komoditas yang memberikan andil besar pada deflasi antara lain cabai merah, bawang merah, juga cabai rawit.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Jawa Tengah pada September 2023 berada di angka 0,41 persen secara month-to-month (mtm). Adapun inflasi tahun kalender masih berkisar di 1,99 persen dengan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,49 persen.
"Penyumbang terbesar inflasi pada September 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil sebesar 0,19 persen. Selanjutnya diikuti oleh kelompok transportasi dengan andil inflasi sebesar 0,14 persen," jelas Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Dadang Hardiwan, dikutip Selasa (3/10/2023).
Penurunan harga pada sejumlah komoditas hortikultura menjadi penahan laju inflasi di Jawa Tengah. Cabai merah dan cabai rawit misalnya, dilaporkan memiliki andil terhadap deflasi masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,01 persen.
Adapun komoditas telur ayam ras memberikan andil terbesar terhadap deflasi dengan 0,05 persen. Secara bulanan, inflasi yang terjadi di Jawa Tengah telah melampaui angka nasional yang berada di 0,19 persen (mtm).
Inflasi Jawa Tengah juga jadi yang tertinggi apabila dibandingkan dengan lima kota besar lainnya di Pulau Jawa. Namun demikian, secara tahunan atau year-on-year (yoy), inflasi di Jawa Tengah pada September 2023 masih berada di bawah Kota Yogyakarta dan Kota Surabaya.
Baca Juga
BPS mencatat, ada dua faktor penting yang mempengaruhi laju Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi pada bulan September 2023. Pertama, fenomena cuaca El Nino yang terjadi sepanjang September 2023. Kedua, penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang dilakukan pemerintah per September 2023.
Sebelumnya, Rahmat Dwisaputra Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, mengaku optimistis bahwa inflasi di wilayah tersebut bisa memenuhi target inflasi tahunan di kisaran 3,0±1 persen.
Sejumlah program pengendalian inflasi dilakukan guna menjaga kecukupan pasokan serta kelancaran distribusi barang. Harapannya, selain mengendalikan laju inflasi agar sesuai target, strategi tersebut bisa mendukung upaya pemulihan ekonomi Jawa Tengah pasca Covid-19.