Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Beras Jateng Tahun 2023 Diperkirakan Susut 169.488 Ton

Fenomena cuaca El Nino berdampak negatif pada luas panen dan produktivitas beras di Jawa Tengah pada tahun ini.
Pekerja berada di gudang beras./Bisnis-Nurul Hidayat.
Pekerja berada di gudang beras./Bisnis-Nurul Hidayat.

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan luas panen dan produktivitas beras secara nasional bakal mengalami penyusutan pada tahun 2023 ini. Kondisi tersebut juga terjadi di sentra produksi beras seperti Jawa Tengah.

Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala BPS, memperkirakan luas panen padi secara nasional pada 2023 mencapai 10,20 juta hektare atau turun 0,26 juta hektare dibanding 2023 lalu.

"Penyumbang utama penurunan luas panen tahun 2023 diperkirakan karena penurunan luas panen di Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah yang memang ketiga provinsi itu adalah lumbung padi nasional," jelasnya dalam konferensi pers yang digelar Senin (13/10/2023).

Dalam catatan BPS, luas panen padi di Jawa Tengah pada 2022 lalu mencapai 1.488.764 hektare dimana tahun ini luasnya diperkirakan mencapai 1.477.137 hektare.

Adapun produksi padi Jawa Tengah pada 2023 ini diperkirakan mencapai 8.038.068 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dari 8 juta ton GKG tersebut, produksi beras di Jawa Tengah diperkirakan bakal mencapai 5.211.022 ton.

Angka tersebut turun 3,15% dibandingkan tahun 2022 lalu dimana produksi beras Jawa Tengah bisa mencatatkan angka 5.380.510 ton. Turunnya produksi beras Jawa Tengah hingga 169.488 ton di tahun ini diperkirakan merupakan dampak dari fenomena cuaca El Nino yang terjadi. Keringnya lahan-lahan pertanian yang terjadi secara nasional ikut berimbas pada produktivitas. Meskipun dilaporkan mengalami penyusutan produksi, namun harga jual beras masih memberikan keuntungan bagi petani.

BPS Provinsi Jawa Tengah melaporkan, pada September 2023, Nilai Tukar Petani (NTP) pada subsektor tanaman pangan mengalami peningkatan hingga 5,43% dibandingkan Agustus 2023.

Adapun NTP subsektor tanaman pangan berada di 119,65 poin, lebih tinggi dibanding NTP Jawa Tengah secara umum yang berada di 113,33 poin.Di sisi lain, harga jual GKG di Jawa Tengah masih mengalami kenaikan sejak Juni 2023. Secara month-to-month (mtm), harga jual GKG di tingkat petani dilaporkan naik 13,96% pada September 2023. Adapun di tingkat penggilingan, kenaikan harga GKG pada September 2023 mencapai 13,92% (mtm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler