Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Pangan Jateng Diperkirakan Masih Akan Melonjak

Kekeringan berdampak pada penurunan produktivitas di beberapa komoditas pertanian. Seperti cabai merah, cabai rawit, dan beras.
Ilustrasi inflasi. Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar tradisional, yang kenaikan harganya menjadi salah satu penyebab inflasi. Bisnis/Abdurachman
Ilustrasi inflasi. Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar tradisional, yang kenaikan harganya menjadi salah satu penyebab inflasi. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, memperkirakan bahwa harga sejumlah komoditas pangan di Jawa Tengah masih akan mengalami kenaikan. "Komoditas tersebut antara lain cabai merah, beras, cabai rawit, dan gula pasir," jelasnya dikutip Minggu (5/11/2023).

Rahmat menyebut, fenomena cuaca El Nino telah berdampak pada penurunan produktivitas pertanian. Kegagalan panen terjadi di beberapa daerah akibat kondisi lahan yang kering.

"Salah satu wilayah penghasil cabai di Jawa Tengah, yaitu Blora dilaporkan mengalami gagal panen sedangkan kualitas cabai di Pati tidak sesuai harapan," jelas Rahmat dalam siaran pers.

Adapun untuk komoditas beras, pembatasan ekspor ikut mendorong pergerakan harga di dalam negeri. Hal yang sama juga terjadi pada komoditas gula pasir, dimana berdasarkan data Trading Economics, harga gula dunia telah naik 46,99% dibanding tahun lalu.

"Secara keseluruhan tahun 2023, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan berada pada sasaran inflasi 3,0±1%," jelas Rahmat.

Lebih lanjut, BI bersama pemerintah daerah khususnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bakal terus berkoordinasi untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi komoditas di tengah proses pemulihan ekonomi pada tahun 2023.Sebagai informasi, pada Oktober 2023, inflasi di Jawa Tengah dilaporkan telah mengalami penurunan.

Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan atau month-to-month (mtm) Jawa Tengah berada di angka 0,18%. "Ini lebih rendah dari inflasi bulan September kemarin. Yang pada bulan lalu, kita mengalami inflasi 0,41% (mtm) yang tentu saja disebabkan oleh kenaikan harga beras yang tinggi pada bulan lalu," jelas Arjuliwondo, Statisti Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah.

Meskipun masih dibayangi oleh kenaikan harga komoditas pangan, namun Ekonom Universitas Diponegoro Wahyu Widodo, memperkirakan bahwa Jawa Tengah masih bisa memenuhi target inflasi di 3,0±1% pada 2023 ini.

"Saya kira mentok di 3 koma kalau sampai Desember. Kalaupun lebih sedikit, mungkin nol koma," ucapnya saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper