Bisnis.com, SEMARANG - Nana Sudjana, Pj. Gubernur Jawa Tengah, mengklaim ketersediaan beras di Jawa Tengah beserta bahan pokok lainnya masih mencukupi pada awal 2024 ini.
"Stok di Jawa Tengah masih aman sampai setelah Pemilu," ucapnya dikutip Rabu (3/1/2024).
Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pokok tersebut, Jawa Tengah menjadi daerah tujuan penyaluran bantuan pangan yang digelontorkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Bulog.
Sepanjang 2023, tercatat sebanyak 3,3 juta orang telah menjadi penerima manfaat dari bantuan pangan tersebut. Adapun pada tahun ini, alokasi bantuan pangan bertambah menjadi sekitar 3,5 juta penerima.
Nana juga ikut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kunjungannya ke Jawa Tengah beberapa hari terakhir. Pada Rabu (3/1/2024), Presiden menyerahkan bantuan beras dan sembako kepada 1.000 penerima manfaat di Kabupaten Tegal.
Penyerahan tersebut dilaksanakan secara simbolis di Gudang Bulog Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal.Sebelumnya, penyerahan program bantuan pangan tersebut juga dilakukan Presiden ketika mengunjungi Kabupaten Cilacap pada Selasa (2/1/2024) kemarin.
Sebanyak 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari berbagai daerah di Kabupaten Cilacap menjadi penerima bantuan berupa paket sembako tersebut. "Bantuan ini untuk periode Januari, kalau nanti APBN mencukupi, bantuan untuk Februari, Maret, dan April akan berlanjut," jelas Presiden.
Baca Juga
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari menyebut bahwa pihaknya masih punya stok Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) sebanyak 379 ton gabah atau setara 242 ton beras. Pada tahun sebelumnya, stok CPPD Jawa Tengah berada di angka 748 ton gabah.
"Penyaluran CPPD tahun 2024 untuk penanganan kemiskinan ekstrem masih dalam tahap screening. Masyarakat yang belum masuk daftar penerima manfaat bantuan pangan dari Bapanas akan dicover oleh Pemprov Jateng," jelas Dyah, dikutip dari siaran pers.
Selain memastikan ketersediaan stok CPPD, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah melakukan berbagai langkah buat menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Misalnya dengan menerapkan subsidi harga beras sebanyak 750 ton dengan harga beli masyarakat Rp10.000/Kg.
Gerakan Pangan Murah dan fasilitasi distribusi pangan juga dilakukan melalui 300 Kios Pangan Murah yang tersebar se-Jawa Tengah.