Bisnis.com, PALEMBANG – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk memasok gas bumi kepada produsen kaca lembaran milik KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang).
Melalui penandatanganan Jual Beli Gas (PJBG) yang dilakukan pada Jumat (16/2/2024) lalu, penyaluran gas bumi rencananya akan meningkat secara bertahap.
Direktur Pembinaan Program Migas KESDM, Mustafid Gunawan mengatakan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap akses energi melalui Pipa Cisem sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dia menilai, seiring dengan tantangan global saat ini, peran PGN dalam menyediakan pasokan dan infrastruktur gas untuk KCC Glass di KIT Batang juga menjadi krusial.
“Pasokan yang stabil dari gas bumi menjadi kunci energi bagi industri khususnya KCC Glass.
Oleh karenanya diharapkan ketersediaan pasokan gas dapat menyokong KCC Glass untuk bertumbuh bisnisnya dan mendorong kemajuan industri kaca di Indonesia yang selama ini memiliki hubungan erat dengan PGN,” bebernya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (20/2/2024).
Baca Juga
Adapun Perseroan, telah melengkapi infrastruktur distribusi gas bumi di dalam kawasan industri sepanjang 5 kilometer dari Pipa Transmisi Cisem Tahap I. Dan gas bumi juga sudah dapat mengalir menuju kawasan industri sejak bulan Desember tahun lalu.
Untuk diketahui, penyaluran gas ke KCC Glass berasal dari PEPC Jambaran Tiung Biru dan hal ini akan meningkatkan utilisasi dari pipa Transmisi Cisem Tahap 1.
Sementara itu, Direktur Sales & Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini mengungkapkan KCC Glass membutuhkan pasokan gas yang reliable dan long term. Sehingga, menjadi potensi bagi PGN sebagai captive market.
“Dan kami juga sudah siap dari sisi infrastruktur,” timpalnya.
Menurutnya, penyaluran gas bumi ke KCC juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan, mengingat PGN dapat secara berkelanjutan mendukung perkembangan investasi sektor industri di Jawa Tengah.
“Apabila KCC Glass dan industri-industri lainnya dapat beroperasi secara optimal, maka akan berdampak besar sebagai nilai tambah terhadap perekonomian daerah Jawa Tengah bahkan nasional. Kami menjaga keandalan infrastruktur gas untuk menjamin ketersediaan energi ramah lingkungan dan menjadi daya daya tarik investor,” pungkasnya.