Bisnis.com, SEMARANG - Pemprov Jawa Tengah (Jateng) mengadakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jateng 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 yang dilaksanakan pada Kamis (22/02/2024).
Terlihat sejumlah kepala daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), bahkan perwakilan masyarakat, disabilitas, kelompok perempuan, forum anak, dan forum organisasi siswa intra sekolah (OSIS) juga turut berpartisipasi.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana menjelaskan bahwa tujuan RPJPD selama 20 tahun ke depan adalah "Jawa Tengah sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional Yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan".
Nana mengatakan bahwa visi itu selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yang ingin mewujudkan “Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.”
Untuk mendukung visi sebagai penumpu pangan nasional, pada tahun 2025-2045 Jawa Tengah akan berupaya untuk mewujudkan kemandirian pangan, di antaranya dengan pemenuhan hak dasar atas pangan yang cukup, beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) secara berkelanjutan.
Nana juga merekomendasikan penguatan sistem rantai pasok, penguatan pengendalian harga pangan untuk penjaminan akses terhadap pangan, penyediaan pangan lokal secara sukarela dan berkelanjutan, mencegah kehilangan dan pemborosan pangan, serta mendorong ketahanan pangan dan gizi di tingkat individu.
Baca Juga
Adapun, terkait visi penumpu industri nasional, Nana mengatakan bahwa arah kebijakannya adalah peningkatan produktivitas industri pengolahan, meliputi pengembangan industri berbasis teknologi, riset dan inovasi, dan ramah lingkungan.
"Penumbuhan kawasan industri atau Kawasan Peruntukan Industri (KPI) saat ini seluas kurang lebih 55.011 hektare berada di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah," kata Nana.
Dalam hal ini, Nana menambahkan, akan disesuaikan dengan potensi lokal, pengembangan industri bahan baku lokal, penguatan integrasi rantai pasok antar-industri didukung ketersediaan infrastruktur konektivitas, dan logistik pendukung industri, hilirisasi Industri, serta peningkatan penumbuhan kawasan industri atau kawasan peruntukan industri baru.
Meski begitu, prioritas Jateng saat ini masih fokus kepada penanganan masyarakat miskin, stunting, pengangguran, dan inflasi. Tak ketinggalan, Nana juga menegaskan untuk terus menggenjot 10 Program Prioritas Jateng guna mendukung pembangunan berkelanjutan. "
Pada 2025, saya arahkan tetap melanjutkan 10 Program Prioritas Jateng untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno juga menjelaskan mengenai empat tahapan yang bisa dilakukan untuk arah kebijakan RPJPD Jateng 2025-2045.
Pertama, akan fokus kepada penguatan landasan transformasi (2025-2029). Kedua, akselerasi transformasi (2030-2034). Ketiga, mewujudkan pemantapan transformasi (2035-2039). Terakhir, mewujudkan Jateng sebagai penumpu pangan dan industri nasional maju, sejahtera, berbudaya, dan berkelanjutan. [Magang/Vatrischa Putri Nur Sutrisno].