Bisnis.com, JOGJA - Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta memberikan dukungan pemasaran dari sisi luring maupun daring bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah tersebut diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar 340.000 UMKM yang bergerak di DI Yogyakarta.
Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi DI Yogyakarta, Tatik Ratnawati, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan beberapa pusat penjualan produk UMKM. Misalnya di Teras Malioboro Kota Yogyakarta, Plaza Malioboro, juga di Bandara Internasional Yogyakarta.
"Untuk ekspor, ada bantuan free ongkos kirim juga. Kami berupaya menjalin kerja sama dengan kedutaan yang ada di luar negeri agar mereka membantu mempromosikan teman-teman UMKM," jelas Tatik, usai menghadiri lokakarya bertajuk "Upgrade Skill bersama Tokopedia dan Tiktok" pada Rabu (6/3/2024).
Dilihat dari jenisnya, produk kerajinan atau craft masih menjadi produk unggulan sektor UMKM di DI Yogyakarta. Tatik menyebut, produk kreajinan tersebut kebanyakan digarap oleh pelaku UMKM asal Kabupaten Bantul.
Tatik menyebut, pelatihan pemasaran daring seperti yang dilakukan Tokopedia menjadi kegiatan yang dibutuhkan bagi pelaku UMKM di daerah.
"Kalau hanya melalui offline sepertinya kurang. Tentunya dengan online ini jaringannya lebih luas lagi, pasarnya lebih kemana-mana. Artinya lokal, nasional, dan internasional. Tentunya tidak ada batasan jarak dan lokasi," jelasnya.
Baca Juga
Risdian, salah satu pelaku UMKM asal Kabupaten Bantul sekaligus peserta lokakarya Upgrade Skill bersama Tokopedia dan TikTok, mengaku sangat diuntungkan dengan penyelenggaraan lokakarya tersebut.
"Acaranya bagus, artinya sangat mendukung kami sebagai pelaku UMKM di level seperti ini. Ilmunya daging semua, fasilitasnya juga bagus," ungkap Risdian saat ditemui Bisnis.
Namun demikian, Risdian berharap peserta pelatihan tersebut bisa mendapat tindak lanjut baik berupa pembinaan ataupun bantuan untuk melakukan periklanan di platform e-commerce. "Kami bisa habis Rp1-2 juta, kadang tidak ada konversi ke penjualan. Itu yang membuat kami takut beriklan. Alih-alih berjualan, kami malah boncor karena iklan, itu yang paling berat," ungkapnya.
Risdian sendiri lebih fokus menggarap pasar daring ketimbang luring. Alasannya, dengan teknologi digital pelaku UMKM sepertinya bisa menghemat operasional sembari memperluas jangkauan pembeli.
"Penjualan produk saya sudah sampai Sumatra, tetapi belum begitu kencang. Makanya target saya ikut kelas ini supaya bisa tembus pasar online, karena sekarang zamannya ke sana," tambahnya.
Head of Communication Tokopedia, Aditya Grasio Nelwan, menyampaikan bahwa pihaknya punya komitmen yang kuat untuk ikut memajukan sektor UMKM di Tanah Air, termasuk di DI Yogyakarta. Lewat rangkaian lokakarya yang dimulai dari Kota Yogyakarta tersebut, Aditya berharap pelaku UMKM bisa lebih memaksimalkan potensi pemasaran melalui platform e-commerce.
"Harapannya, kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh teman-teman UMKM dan menjadi ajang berbagi ilmu untuk meningkatkan skill dan cara memanfaatkan dua platform kami untuk meningkatkan bisnisnya," jelas Aditya saat ditemui wartawan.