Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perindustrian (Disperin) menggelar kegiatan temu industri pada Kamis (27/6/2024). Puluhan pelaku usaha baik skala kecil, menengah, hingga besar diajak urun rembuk untuk membahas kebutuhan dan kondisi yang tengah dihadapi.
"Kami rutin menggelar kegiatan ini, setahun sekali pasti kami lakukan sebagai bentuk koordinasi antara pelaku usaha dan dinas," kata Kepala Disperin Kota Semarang, Tri Supriyanto.
Dalam kesempatan itu, Tri juga meneruskan informasi dari Kementerian Perindustrian terkait Peraturan Menteri Perindustrian RI No.9/2022 tentang Pemberian Fasilitas Bantuan Mesin dan Peralatan kepada pelaku usaha di Kota Semarang.
Sesuai Permen tersebut, pelaku usaha dapat mendapatkan penggantian biaya pembelian mesin maupun peralatan sebesar 40% untuk pembelian mesin dalam negeri dan 25% untuk pembelian mesin buatan luar negeri.
"Kebijakan ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Kota Semarang. Selain itu, kami menyampaikan hal tersebut untuk menyiasati pendanaan pengembangan industri di Kota Semarang agar tidak hanya bertumpu pada APBD tetapi juga bisa melihat potensi sumber pembiayaan yang lain, termasuk dari APBN," jelas Tri kepada wartawan.
Tak hanya menjadi forum komunikasi antara Disperin Kota Semarang dengan pelaku usaha, kegiatan temu industri tersebut menjadi ajang promosi aneka produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Semarang. Dibuka gerai aneka produk dari rumpun industri yang ada, dari aneka kerajinan, produk olahan pangan, juga pakaian jadi.
"Ini dari pelaku IKM di Kota Semarang. Setiap ada agenda kegiatan, kami mengajak mereka sebagai bentuk kolaborasi. Dengan cara ini, kami bisa ikut membantu mempromosikan produk mereka, tidak hanya secara door to door, tetapi juga bisa secara langsung ataupun melalui kanal digital," jelas Tri.
Sebelumnya, Disperin Kota Semarang bersama pelaku IKM binaannya telah mengikuti kegiatan lokakarya pemasaran digital dan manajemen usaha yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian pada Rabu (26/6/2024) kemarin. Sebanyak 150 pelaku IKM diajak untuk meningkatkan keterampilannya dan mampu menembus lokapasar atau marketplace digital.