Bisnis.com, YOGYAKARTA - Realisasi investasi Kota Semarang hingga September 2024 telah mencapai Rp8,6 triliun atau berkisar 62% dari target yang telah ditentukan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca Juga
"Selain target itu, masih ada target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dari Pemerintah Kota Semarang. Itu kami sudah 82% di tahun ini. Lebih cepat dibanding BKPM karena indikatornya berbeda," jelas Diah Supartiningtias, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang, dikutip Jumat (25/10/2024)
Diah menjelaskan bahwa untuk saat ini, realisasi investasi terbesar di Kota Semarang masih disumbang oleh sektor usaha perdagangan. Adapun daerah tujuan investasinya diklaim relatif beragam. Mulai kawasan industri yang sudah lama eksis, kawasan Kota Semarang bagian atas, hingga kawasan pesisir di sebelah utara.
"Kalau prediksi kami, [ke depan realisasi investasi terbesar] tetap di perdagangan. Karena kami juga sudah banyak menerima pelaku usaha yang melakukan penjajakan untuk bisa masuk ke Kota Semarang," ungkap Diah saat ditemui Bisnis.
Salah satu contoh proyek investasi yang potensial adalah Plaza Simpang Lima. Aset milik Pemerintah Kota Semarang itu telah dikembalikan dari pihak ketiga setelah habis periode kerja samanya.
Diah menjelaskan bahwa Plaza Simpang Lima itu tengah coba dipromosikan Pemerintah Kota Semarang. Meskipun belum bisa menyebut siapa pihak-pihak yang tertarik, namun Diah berharap pada akhir 2025 pihaknya telah meneken kontrak kerja sama anyar dengan pihak ketiga.
"Kami menawarkan skema Bangun, Guna, Serah (BGS). Itu antara 25-30 tahun. Lumayan untuk menambah target realisasi investasi tahunan, akan kami kejar terus," jelas Diah.
Lebih lanjut, Diah mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 mendatang DPMPTSP Kota Semarang berencana untuk memoles daya tarik investasi yang ada di kawasan itu. Tak hanya di Plaza Simpang Lima, tetapi juga di kawasan lainnya. Harapannya, dengan mempercantik diri, calon investor bisa lebih banyak masuk ke Kota Semarang.
"Kami juga akan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha. Peraturan Wali Kota sedang kami susun terkait insentif. Bisa berupa keringanan pajak, kemudahan perizinan, tetapi sifatnya regional. Arahannya akan berlaku untuk semua sektor industri, kami tidak pilih-pilih," jelas Diah.