Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cabai Kering Jateng Bakal Masuk Industri dan Restoran

Petani pengolah cabai kering di Jawa Tengah menerima bantuan berupa mesin pengering dengan kapasitas 50 Kg per harinya.
Salah seorang juru masak tengah mengolah cabai kering sebagai bumbu nasi goreng dalam acara peringatan HUT Korpri Jawa Tengah ke-53 pada Minggu (17/11/2024)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Salah seorang juru masak tengah mengolah cabai kering sebagai bumbu nasi goreng dalam acara peringatan HUT Korpri Jawa Tengah ke-53 pada Minggu (17/11/2024)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG - Produk cabai kering dan cabai bubuk garapan petani yang tergabung dalam Champion Cabai Jawa Tengah bakal masuk industri dan restoran. Sunan, salah seorang petani, menyebut penjajakan tengah dilakukan agar mimpi tersebut dapat segera terwujud.

"Untuk masuk ke industri, ada grade yang ditentukan dan kami mulai menata itu. Harapan saya, dari pemerintah sudah mulai mengembangkan ini. Industri spesifikasi warna yang dibutuhkan agak merah, jadi harus seragam, ini yang agak berat untuk petani. Karena kalau hanya dijemur langsung ada yang cabainya berwarna putih," jelas Sunan saat ditemui wartawan pada Minggu (17/11/2024) pagi.

Sunan bersyukur, di tengah usahanya tersebut, dirinya dan petani-petani cabai lain di Jawa Tengah menerima bantuan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah. Dengan bantuan mesin pengering cabai, petani seperti Sunan tak perlu lagi menjemur cabai selama 2-3 hari di bawah terik matahari. Sebanyak 50 kg cabai cukup diolah selama 18 jam di mesin pengering.

"Ini Champion Cabai Jawa Tengah bersama BI telah mencoba memberikan solusi untuk penanganan cabai. Kalau harga hancur bisa kita keringkan. Nanti, di kala harga tinggi ini kita jual. Ini bisa menjadi solusi agar harga cabai bisa stabil terus, sehingga inflasi kita tidak terganggu," ujar Sunan.

Adapun setiap 3 kg cabai segar yang diolah, petani seperti Sunan bisa menghasilkan 1 kg cabai kering yang dijual seharga Rp40.000.

Sementara itu, di Kabupaten Brebes dan Blora, petani juga sudah mulai mengolah komoditas bawang merah menjadi pasta sehingga lebih awet disimpan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa bantuan mesin pengering cabai serta fasilitas pengolahan pertanian lainnya itu merupakan bagian dari dukungan BI dalam menjaga inflasi pangan di Jawa Tengah. "Beberapa memang kami bantu alat produksinya dan insyaallah kalau dia bertambah baik dan untung, bisa direplikasi dimana-mana dan meningkatkan kapasitas," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menjelaskan bahwa produk cabai kering, cabai bubuk, maupun pasta bawang merah sudah tersedia di toko-toko pengendali inflasi pangan yang tersebar di beberapa daerah. "Kolaborasi sudah berjalan, produk sudah ada. Dari kegiatan kemarin untuk pasar mudah juga sudah ada," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper