Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Pilkada 2024: Jokowi-Prabowo Kuasai Kandang Banteng

Hasil quick count atau hitung cepat telah mencapai hasil final di beberapa wilayah, termasuk di 'Kandang Banteng' yang menjadi basis suara PDIP.
Dany Saputra,Mia Chitra Dinisari,Muhammad Ridwan
Kamis, 28 November 2024 | 07:30
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Jokowi bersantap di salah satu angkringan di kota Solo, Jawa Tengah pada Minggu (3/11/2024). Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Jokowi bersantap di salah satu angkringan di kota Solo, Jawa Tengah pada Minggu (3/11/2024). Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil quick count atau hitung cepat telah mencapai hasil final di beberapa wilayah, termasuk di 'Kandang Banteng' yang menjadi basis suara PDIP.

Sebutan kandang banteng untuk Provinsi Jawa Tengah merujuk pada basis wilayah pemenangan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai berlambang moncong putih itu diketahui sebelumnya memiliki basis suara yang kuat di wilayah tersebut.

Namun, hasil quick count Indikator Politik Indonesia menunjukkan dari 100% suara yang masuk, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul dengan perolehan suara 58,31% di Pilkada Jateng 2024.

Sementara itu, paslon yang diusung oleh PDIP yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi terpantau hanya mengantongi perolehan suara 41,69.

Hasil yang tidak jauh berbeda juga ditunjukkan oleh quick count yang dilakukan oleh Litbang Kompas. Dari 100% suara masuk, Andika-Hendrar hanya mengantongi 40,7% suara, sedangkan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 59,3% suara.

Di sisi lain, PDIP juga kebobolan pada Pilkada Kota Solo 2024 karena paslon yang diusung terpantau kalah dari paslon yang dijagokan Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir dari Solopos, Pilkada Kota Solo 2024 diikuti dua paslon yaitu paslon nomor urut 1 Teguh Prakosa-Bambang Nugroho dan paslon nomor urut 2 Respati Ardi-Astrid Widayani.

Pada posisi perhitungan quick count internal terakhir, perolehan suara Teguh Prakosa-Bambang Nugroho hanya mencapai 38,6%, sedangkan Respati Ardi-Astrid Widayani memperoleh 61,4%.

Dalam catatan Bisnis, ini adalah kekalahan pertama PDIP dalam sejarah pemilihan kepala daerah alias Pilkada secara langsung. Sebelumnya PDIP selalu mendominasi kursi eksekutif di provinsi yang dari dulu dikenal sebagai kandang banteng tersebut.

Pasangan Lutfhi-Taj Yasin belakangan diketahui mendapatkan sokongan dukungan dari Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo bahkan secara terbuka memberika dukungan terhadap pasangan tersebut melalui video yang diunggah di media sosial.

Bentuk dukungan juga ditunjukkan oleh Jokowi dengan mengikuti kegiatan kampanye terbuka di sejumlah lokasi di Jawa Tengah usai pensiun dari jabatannya sebagai presiden RI.

Jokowi juga sempat ikut blusukan di Pasar Kota Solo dengan Respati-Astrid pada masa kampanye.

Respons Megawati

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri langsung menanggapi hasil kekalahan di kandang banteng versi hasil quick count pada Rabu (27/11/2024) malam.

Megawati menceritakan historikal Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng. Dia menegaskan jika Jawa Tengah bukanlah semata menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme.

"Saya mengenal baik Jawa Tengah dengan baik. Saya terpilih sebagai anggota DPR RI tiga kali. Jawa Tengah bukan hanya 'kandang banteng', namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme. Saya melihat energi pergerakan rakyat, simpatisan, dan kader yang militan dan seharusnya tidak akan terkalahkan jika pilkada dilakukan secara fair, jujur, dan berkeadilan," ujar Mega.

Meski kalah, dia mengimbau kepada seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan serta seluruh rakyat Indonesia, jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran.

Dia juga menekankan jika PDI Perjuangan tidak akan pernah lelah berjuang bagi keadilan dan melawan berbagai bentuk intimidasi kekuasaan.

"Ingat, bahwa pilkada seharusnya mencerminkan peningkatan peradaban, etika, moral, hari nurani harus jelas tergambarkan," tambahnya.

Megawati menilai jika kedaulatan rakyat Indonesia saat ini telah dimanipulasi. Megawati mempertanyakan alasan kedaulatan rakyat kini dimanipulasi hanya karena kekuasaan.

Padahal, menurutnya, pada 2004, ketika dirinya menjadi Presiden Republik Indonesia, dia mengaku menyelenggarakan pemilu secara langsung yang pertama. Dalam pemilu itu rakyat sungguh berdaulat.

Hal itu, katanya, sesuai dengan semangat kemerdekaan Indonesia yang mengandung semangat pembebasan dari berbagai bentuk penjajahan.

Dengan merdeka, lanjutnya, rakyat Indonesia memiliki kedaulatan untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapatnya secara bebas sesuai hati nuraninya.

"Amanat inilah yang saya jalankan pada saat Pilpres 2004 yang dikenal sebagai pemilu yang paling demokratis tanpa campur tangan kekuasaan," ujarnya.

Dia juga mengaku sangat khawatir hal ini akan terus berjalan di kemudian hari. "Oleh karena itu saya bertanya, di manakah sebenarnya hak dan keadilan dan kedaulatan seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai," tegasnya lagi dalam sebuah video yang diterima Bisnis.

Megawati menilai saat ini demokrasi terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara.

Hal ini nampak di beberapa wilayah yang diamatinya terus menerus seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya.

Di Jawa Tengah misalnya, dia mengaku mendapatkan laporan betapa masifnya penggunaan penjabat kepala daerah, hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral.

"Ini tidak boleh dibiarkan lagi, mengingat Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan penting bahwa aparatur negara yang tidak netral, bisa dipidanakan," tegasnya.

Di lain pihak, Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto optimistis kader-kader PDIP yang menjadi calon kepala daerah bisa memenangkan kontestasi Pilkada Serentak 2024. PDIP mengeklaim 54% calon kepala daerah berasal dari partai tersebut.

Hasto mengatakan, berdasarkan monitoring yang dilakukan tiga hari lalu, PDIP banyak mendapatkan dukungan rakyat kendati adanya upaya mengepung dari pihak lawan.

"Sehingga dari target- target yang ditetapkan oleh DPP secara overall untuk mencapai kemenangan 54% itu semoga bisa dicapai," ujar mantan anggota DPR itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper