Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) Sambangi Kampus Undip Semarang

Agenda yang digelar pada Senin (2/12/2024) ditujukan untuk meningkatkan literasi keuangan dan kesadaran akan keselamatan berkendara bagi kalangan mahasiswa.
Rektor Universitas Diponegoro, Suharnomo (kedua kanan), berfoto bersama narasumber dan moderator Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2024 pada Senin (2/12/2024)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Rektor Universitas Diponegoro, Suharnomo (kedua kanan), berfoto bersama narasumber dan moderator Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2024 pada Senin (2/12/2024)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG - Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) kembali digelar pada tahun 2024. Di Jawa Tengah, agenda tersebut dilaksanakan di Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, pada Senin (2/12/2024) dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa.

Rektor Undip, Suharnomo, memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan BGTC 2024 di kampus tersebut. Menurutnya, kegiatan itu penting untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa.

"Ada fenomena 'High Earning Not Rich Yet' (HENRY) yang sudah menjadi tren global. Yang dilihat itu selalu pengeluarannya bukan untuk sesuatu yang meningkatkan kompetensi, tetapi berhubungan dengan konsumsi," jelas Guru Besar bidang Manajemen Sumber Daya Manusia Undip tersebut.

Stefanus Arief Setiaji, Redaktur Pelaksana Bisnis Indonesia, menjelaskan bahwa pemahaman akan produk dan layanan yang ditawarkan di sektor keuangan merupakan pengetahuan penting yang harus dimiliki mahasiswa. Pasalnya, hari ini, masyarakat termasuk generasi muda telah dibanjiri dengan berbagai produk dan layanan keuangan.

"Salah satu aktivitas keuangan yang saat ini banyak diakses mahasiswa, terutama, adalah pinjaman daring. Data Otoritas Jasa Keuangan, hampir lebih dari 40% pengguna [fitur] pay later adalah teman-teman di usia 20-40 tahun," jelas Stefanus.

Sayangnya, besarnya jumlah pengguna fasilitas kredit digital masih belum diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan kewajiban untuk membayar pinjaman tersebut. Stefanus mengungkapkan bahwa, berdasarkan data OJK, sebagian besar kredit bermasalah yang ditanggung penyedia pinjaman daring berasal dari debitur muda.

"Karena itu, mengelola finansial tidak hanya terkait dengan pengelolaan uang, tetapi juga bagaimana mengambil keputusan keuangan yang bijak. Dengan mengelola keuangan secara bijak dan sejak dini, kita jadi lebih siap menghadapi kondisi yang tidak terduga," jelas Stefanus.

Rangkaian acara BGTC 2024 di Undip diisi dengan kegiatan temu wicara yang menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Eko Usriyono, Financial Planner sekaligus Chief Executive Officer dari Okefinansial, memberikan paparan tentang strategi pengelolaan keuangan untuk kalangan mahasiswa.

Sementara itu, Nanang Harianto, Head of General Services PT Bank Jago Tbk. (JAGO), memberikan paparan mengenai perkembangan teknologi finansial dan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mencapai tujuan keuangannya. Sementara itu, Oke Desiyanto, Analyst & Senior Instructor Safety Riding dari Astra Motor Jawa Tengah, menyampaikan materi tentang pentingnya memahami aspek keselamatan dalam berkendara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper