Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangkap Potensi Bisnis Wisata, Jateng Latih Puluhan Pemandu Pendaki Gunung

Setiap tahunnya, ada 960.000 wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang mendaki 15 gunung di Jawa Tengah.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (tengah), meninjau kegiatan pelatihan pemandu wisata di BLK Semarang I beberapa waktu lalu. / Istimewa-Humas Pemprov Jateng.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (tengah), meninjau kegiatan pelatihan pemandu wisata di BLK Semarang I beberapa waktu lalu. / Istimewa-Humas Pemprov Jateng.

Bisnis.com, SEMARANG - Puluhan pemandu pendaki gunung mengikuti kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang I.

"Pelatihan pemandu wisata pendaki gunung ini dibutuhkan, karena setelah saya diskusi ternyata ada season-season tertentu yang jumlah pendaki gunungnya meningkat," ujar Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah, dikutip Rabu (23/4/2025).

Pelatihan tersebut sengaja digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menangkap potensi wisata dari aktivitas pendakian yang banyak dilakukan oleh wisatawan.

Berdasarkan data Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), setiap tahunnya ada 960.000 wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang mendaki 15 gunung di wilayah Jawa Tengah.

Besarnya potensi wisata tersebut masih belum sebanding dengan ketersediaan pemandu wisata khusus pendaki. APGI mencatat, jumlah pemandu pendaki gunung di Jawa Tengah hanya berkisar di angka 140 orang.

"Pendaki dari luar negeri, seperti Prancis biasanya akan datang pada bulan April-Oktober. Kemudian di bulan Mei-Oktober akan ramai pengunjung dari dalam negeri. Sementara di akhir tahun, jumlah pendaki yang berkunjung cukup rendah atau low season karena sudah memasuki musim hujan," kata Taj Yasin.

Pelatihan pemandu pendaki gunung itu baru pertama kali digelar di BLK Semarang I. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) tak hanya menggelar pelatihan bagi pemandu wisata pendaki gunung.

Di lokasi yang sama dilakukan pula pelatihan pemandu ekowisata, barista, hingga commercial cookery dengan jumlah peserta hampir 200 orang.

"Peserta pelatihan menyasar kalangan masyarakat yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tinggal di wilayah miskin ekstrem. Tidak ada batasan umur atau standar pendidikan formal terakhir bagi para peserta yang ingin mendaftar," kata Sheylla Ayunda, Instruktur Ahli Pertama Tour Guide BLK Semarang I, dikutip dari siaran pers.

Usai mengikuti pelatihan tersebut, nantinya para peserta bakal mengantongi sertifikat keterampilan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

BLK Semarang I juga akan menyalurkan pekerja yang telah dilatih tersebut ke beberapa pelaku usaha yang telah bermitra sebagai penerima tenaga kerja.

Ahmad Aziz, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, menyebut keterserapan alumni pelatihan di Jawa Tengah berkisar di angka 80%.

Di BLK Semarang I sendiri, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah fokus membekali tenaga kerja dengan sejumlah keterampilan berbasis kejuruan, pariwisata, dan perhotelan. "Target pelatihan 1.764 peserta tahun ini," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper