Bisnis.com, SEMARANG – Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB di Kertajati, Majalengka akan mendapatkan pembiayaan baru senilai Rp1 triliun dari perbankan syariah. Dalam pembiayaan tahap kedua itu kembali bertindak sebagaimandate lead banknya adalah unit usaha syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (UUS Bank Jateng).
Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya menuturkan dalam pinjaman sindikasi tahap dua ini dikumpulkan dari 14 bank syariah. Jumlah ini melengkapi kucuran tahap pertama sebesar Rp906 miliar dari tujuh bank pembangunan daerah syariah.
“Mudah-mudahan di pertengahan Agustus [2017], commitment letter yang didapat bisa signing,” kata Hanawijaya di Semarang, Selasa (25/7/2017).
Pada penyaluran kredit tahap pertama UUS Bank Jateng memberikan komiten paling besar sebanyak Rp366 miliar. Sementara itu, kata Hanawijaya, investor memperkirakan kebutuhan dana pembangunan dan pengoperasian bandara internasional ini mencapai Rp4 triliun.
Maka, selain pembiayaan dari bank syariah tersebut, pengelola menyampaikan akan ada pembiayaan lain melalui reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) senilai Rp1 triliun serta ekuitas internal perusahaan.
Prihatmo Hari Mulyanto, Direktur Utama PT Danareksa Invesment Management sebelumnya mengatakan pihanya tengah menyiapkan RDPT untuk BIJB ini. Dalam RDPT ini aset dasar (underlying asset) yang disapkan berupa pemilikan saham dalam PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Perusahaan ini merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) yang dibentuk pemerintah Jawa Barat guna menangani pembangunan sisi darat, pengembangan dan pengoperasian badara tersebut.
RDPT ini direncanakan akan mengantongi saham PT BIJB selama 5-10 tahun. Sedangkan penerbitan ditargetkan rampung pada semester II/2017 guna mengejar target operasional BIJB pada 2018.