Bisnis.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman terus membuka diri terhadap investor untuk menanamkan modalnya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Potensi investasi di Kabupaten Sleman terdiri dari berbagai sektor/bidang," kata Bupati Sleman Sri Purnomo di Sleman, Selasa (31/10/2017).
Ia mengatakan potensi investasi di bidang pertanian meliputi komoditas hasil pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan.
Bidang pariwisata, antara lain usaha wisata alam, wisata candi, museum, wisata olahraga, wisata pendidikan, wisata budaya, dan wisata agro.
Bidang industri meliputi industri pengemasan, industri pengolahan, dan industri pengolahan bahan galian golongan C.
Ia mengatakan selama ini di antara investor di Kabupaten Sleman telah menjalin kemitraan dengan usaha kecil dan menengah (UKM) di Sleman. Sejak 2014 sampai dengan 2016, pihaknya telah memfasilitasi 45 kemitraan.
"Selama tiga tahun berjalan ditemui beberapa hambatan dan kendala, di antaranya pelaksanaan belum mencerminkan prinsip kemitraan yaitu disertai saling memerlukan, memperkuat, dan saling menguntungkan," katanya.
Menurut dia, kemitraan yang dilakukan juga belum diikuti dengan pembinaan manajemen, pelatihan, dan promosi.
Perusahaan besar maupun UKM, katanya, belum saling tahu tentang informasi kerja sama yang dilakukan.
Ia mengatakan infrastruktur pendukung usaha, seperti sarana dan prasarana transportasi, menjadikan Sleman mudah diakses.
Sri Purnomo mengatakan perkembangan penanaman modal di Kabupaten Sleman selama lima tahun terakhir, baik investasi PMA, PMDN, maupun non-PMA/PMDN mengalami peningkatan, baik jumlah unit usaha maupun nilai investasi.
Pada 2016, jumlah PMA 66 unit usaha dengan nilai investasi 233.58 juta dolar Amerika Serikat, mengalami kenaikan 0,68 persen dibandingkan dengan nilai investasi pada 2015 yang 233,54 juta dolar Amerika Serikat.
Kenaikan itu, antara lain disebabkan adanya tambahan sembilan perusahaan PMA.
Jumlah PMDN pada 2016 mencapai 60 unit usaha dengan nilai investasi Rp3.370,88 miliar, meningkat 6,70 persen dibandingkan dengan nilai investasi pada 2015 yang Rp3.159,44 miliar.
Sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Sleman, antara lain dari subsektor bangunan, subsektor perdagangan, hotel dan restoran, khususnya bidang restoran.
"Perkembangan subsektor ini dapat dilihat melalui semakin banyaknya investasi dalam sektor restoran/rumah makan dan pembangunan bangunan gedung serta ditunjang dengan pertumbuhan subsektor jasa lainnya," katanya.