Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Konter Ponsel Keberatan Pembatasan Registrasi Kartu

Paguyuban pengusaha konter penjualan kartu seluler di Klaten menolak kebijakan pembatasan registrasi nomor seluler prabayar. Kebijakan itu dinilai merugikan pengusaha serta konsumen.
Taufiq Sidik Prakoso/JIBI
Taufiq Sidik Prakoso/JIBI - Bisnis.com 26 Maret 2018  |  11:03 WIB
Konter Ponsel Keberatan Pembatasan Registrasi Kartu

Bisnis.com, KLATEN – Paguyuban pengusaha konter penjualan kartu seluler di Klaten menolak kebijakan pembatasan registrasi nomor seluler prabayar. Kebijakan itu dinilai merugikan pengusaha serta konsumen.

Bentuk penolakan kebijakan para pengusaha yang tergabung dalam Komunitas Niaga Cellular Indonesia (KNCI) Klaten dilakukan dengan membentangkan spanduk serta melakukan aksi jalan kaki di sepanjang Jl. Pemuda saat gelaran car free day (CFD), Minggu (25/3) pagi. Aksi itu juga dimaksudkan meminta dukungan ke warga soal penolakan kebijakan pemerintah pusat itu.

Salah satu anggota paguyuban, Bramandika, mengatakan pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan registrasi nomor seluler untuk satu nomor induk kependudukan (NIK). Dalam kebijakan itu, satu NIK hanya diperbolehkan untuk tiga nomor seluler.

Sebelumnya, tak ada pembatasan penggunaan satu NIK untuk registrasi nomor seluluer tersebut. “Pembatasan tersebut berdampak pada penjualan konter kami. Seumpama satu NIK sudah digunakan untuk tiga kali registrasi. Registrasi nomor seluler lainnya sudah tidak bisa. Akhirnya harus ke gerai perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. Padahal di sana juga jual produk kartu perdana,” kata Bram saat ditemui wartawan di sela aksi.

Pembatasan penggunaan satu NIK untuk tiga nomor seluler sudah mulai diterapkan sejak 15 Maret lalu. Para pengusaha mulai menerima dampak dari pembatasan itu salah satunya penurunan omzet.

Pasalnya, mayoritas warga mendatangi konter untuk membeli kartu perdana paket data. Kartu bisa diaktifkan setelah dilakukan registrasi. Di Klaten, ada 850an konter penjualan kartu seluler. Jika kebijakan pemerintah tersebut diteruskan, ratusan pengusaha itu dikhawatirkan gulung tikar.

“Dampaknya saat ini memang belum banyak. Kisaran penurunan 5-10 persen. Misalnya rata-rata menjual 100 kartu perdana per hari sekarang menurun menjadi 80-90 kartu per hari. Tetapi, dampak kedepannya itu semakin mengerikan,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ktp-el
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top