Bisnis.com, TEMANGGUNG—Para petani lereng Gunung Sindoro di kawasan Desa Purbosari, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai menanam tembakau pada masa peralihan musim hujan ke kemarau ini.
Petani di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Sudari di Temanggung, Senin (7/5/2018), mengatakan, mereka sudah mulai menanam tembakau sejak April 2018.
Ia mengatakan Sebagian besar petani menanam tembakau varietas kemloko dengan harapan harga tembakau tahun ini lebih baik dari tahun 2017.
Ia menuturkan saat ini bibit tembakau ditanam di antara tanaman bawang putih yang sebentar lagi akan memasuki masa panen.
Menurut dia menanam tembakau di tengah-tengah tanaman bawang putih tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tembakau.
"Tidak akan terganggu, apalagi saat ini tanam bawang putihnya dengan menggunakan plastik mulsa. Jadi makanan untuk tanaman sudah terbagi-bagi sesuai porsinya," terangnya.
Ia mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, kini dia juga menanam tembakau varietas kemloko karena kualitas tembakau yang dihasilkan lebih baik.
"Setiap tahun kami pasti menanam jenis kemloko, sesui permintaan pabrikan dan varietas kemloko memang cocok ditanam di sini," katanya.
Ia berharap tanaman tembakau bisa tumbuh dengan baik dan harganya juga lebih bagus dari tahun lalu.
Petani lainnya Rohimah menuturkan di awal panen tembakau tahun lalu harga tembakau cukup bagus, namun seiring berjalannya waktu harga tembakau kemudian menurun hingga akhir panen.
"Awal sampai pertengahan panen harganya cukup bagus, rata-rata tembakau petani dibeli dengan harga antara Rp65 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram. Untuk akhir panen seharusnya harganya jauh lebih tinggi, tetapi tahun kemarin justru harganya merosot," katanya.