Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemarau Panjang, BPBD Jateng Salurkan 8 Juta Liter Air Bersih

Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng menyalurkan lebih dari 8 juta liter air bersih. Langkah ini dilakukan, untuk mengatasi kekeringan yang melanda 21 kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah
Ilustrasi/ANTARA FOTO-Ardiansyah
Ilustrasi/ANTARA FOTO-Ardiansyah

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng menyalurkan lebih dari 8 juta liter air bersih. Langkah ini dilakukan, untuk mengatasi kekeringan yang melanda 21 kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah

Kepala BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan, pihaknya telah mengirimkan sebanyak 1.770 tanki air bersih ke total 112 kecamatan dan 276 desa terdampak. Jumlah itu pun telah bertambah sejak penghitungan akhir bulan Juli 2018 lalu.

" 8 juta liter lebih air sudah terkonsumsi untuk masyarakat. Ini tentunya di luar kebutuhan untuk area pertanian. Saya lihat di media, sudah mengalami kendala tadi pertanian tembakau, kurang air bersih," ujar Sarwa saat dijumpai di kantornya, Semarang, Jumat (3/8/2018).

Sarwa menuturkan, pengiriman air bersih masih menjadi fokus BPBD Jateng untuk menanggulangi kekeringan. Dia menuturkan, pihaknya sampai meminjam mobil tangki air milik eskbakorwil untuk pendistribusian air bersih.

"Harapan kami untuk masyarakat yang berdomisili di daerah pegunungan. Ini sangat menyulitkan betul untuk kebutuhan air bersihnya. Karena cuaca ekstrim untuk cuaca kemarau ini juga lumayan tinggi, terutama dari BMKG sudah merilis, ada daerah-daerah yang kemaraunya lebih panjang," jelasnya. 

Sarwa mengatakan, pihaknya merencanakan akan melakukan pengeboran untuk memperoleh air bersih sebanyak mungkin. Namun, langkah ini belum bisa terealisasi karena harus bekerjasama dengan pemerintah daerah serta Dinas ESDM.

"Prediksi saya ini akan lebih parah. Tapi tidak terlalu lama karena kategorinya kemarau basah. Kemarin di Kebumen sudah hujan kecil. Tapi khusus tahun ini, kemaraunya sangat ekstreme. Harapan kami September atau Oktober sudah ada yang hujan," ujarnya. 

Sebelumnya, pada pendataan akhir bulan Juli 2018 lalu, tercatat hanya ada 93 Kecamatan dan 221 Desa di Jawa Tengah yang terdampak kekeringan.

Berdasarkan data BPBD per Jumat (3/8), Kabupaten Grobogan menjadi yang terparah dengan 12 Kecamatan dan 37 Desa terdampak.

Kemudian disusul Kebumen dengan 11 Kecamatan dan 27 Desa terdampak. Diikuti Purworejo, Sragen, Cilacap, dan 16 Kabupaten/Kota lainnya yang pada kemarau tahun ini terkena bencana kekeringan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper