Bisnis.com, SEMARANG — Jawa Tengah dinilai siap menjadi ladang investasi pada 2025 dengan ditunjang oleh kawasan industri dan tenaga kerja yang kompetitif.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan persiapan untuk pengembangan kawasan industri baru terus dilakukan. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur pendukung.
Setidaknya ada tujuh kawasan industri yang akan dipacu. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah seiring dengan kebutuhan industri yang terus tumbuh di Jateng.
"Infrastruktur untuk kawasan industri wajib disediakan. Yang paling utama itu akses jalan, air, kemudian energi. Ini perlu terus ditata," ujarnya, Kamis (22/11/2018).
Dia berharap dalam dua hingga tiga tahun ke depan Jateng sudah benar-benar siap dari penyediaan akses jalan dan bisa surplus dari sisi pemenuhan energi. Pihaknya pun terus mengidentifikasi wilayah mana saja yang berpotensi untuk menjadi kawasan industri baru di Jateng.
Selain itu, Prasetyo menilai Jateng memiliki keuntungan dari sisi tenaga kerja yang sangat kompetitif. Namun, masih perlu sinergi dengan industri agar penyerapannya bisa lebih optimal.
"Dari upah dan kompetensi, tenaga kerja kita sangat kompetitif. Tapi, memang perlu disinergikan dengan industrinya karena seperti di Boyolali yang butuh 12.000 karyawan tapi cuma ada 6.000," tuturnya.