Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politeknik Kendal Diharapkan Sokong Industri Furnitur Nasional

Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah dapat mendorong pertumbuhan investasi industri di dalam negeri.
Pameran furnitur./JIBI-Abdullah Azzam
Pameran furnitur./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, KENDAL — Kementerian Perindustrian berharap pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah dapat mendorong pertumbuhan investasi industri di dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar menyampaikan, pembangunan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu ini merupakan salah satu tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menperin Airlangga dan Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung dalam kegiatan Leader’s Retreat pada peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura.

“Politeknik ini didirikan dengan tiga tujuan, yaitu mendorong pertumbuhan investasi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri lokal yang kompeten, memberdayakan SDM di wilayah setempat dan sekitarnya untuk menjadi tenaga kerja industri, serta sebagai pusat inovasi, penelitian dan pengembangan industri furnitur di Tanah Air,” katanya dalam siaran pers pada Kamis (10/1/2019).

Politeknik Industri Furnitur telah mendapatkan izin penyelenggaraan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta persetujuan kelembagaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Politeknik yang memulai operasional pendidikan angkatan pertama sejak 1 Oktober 2018 ini, telah menjalankan tiga program studi yang meliputi Teknik Produksi Furnitur, Desain Furnitur, dan Manajemen Bisnis Industri Furnitur.

“Jumlah mahasiswa angkatan pertama sebanyak 99 orang yang diseleksi dari 694 orang pendaftar. Dengan demikian, rasio penerimaan mahasiswa tersebut mencapai 1:7. Seluruh mahasiswa telah disiapkan rencana penempatannya pada 16 perusahaan industri furnitur,” katanya.

Haris menambahkan, politeknik ini sudah menerapkan konsep dual system melalui kerja sama dengan State Secretariat of Economic Affairs (SECO) Swiss.

Kemudian, Politeknik Industri Furnitur yang dibangun di atas lahan dua hektare dengan luas gedung 4.800 m2 dan terdiri dari empat lantai ini juga telah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang seperti ruang pameran.

“Misalnya, ruang pameran sebagai salah satu sarana untuk promosi produk furnitur bagi industri serta produk hasil praktik mahasiswa. Kemudian, pada tahun 2018 telah dibangun satu gedung workshop dan di tahun 2019 ini akan dibangun tambahan satu gedung workshop serta penambahan mesin dan peralatan untuk praktikum mahasiswa,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper