Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI Jateng Bakal Bangun 10.000 Unit Rumah, 60% untuk MBR

REI Jawa Tengah menargetkan pembangunan properti perumahan di seluruh wilayah Jawa Tengah mencapai 10.000 unit sepanjang 2019.
Ilustrasi rumah subsidi./Bisnis-Dedi Gunawan
Ilustrasi rumah subsidi./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, SEMARANG—REI Jawa Tengah menargetkan pembangunan properti perumahan di seluruh wilayah Jawa Tengah mencapai 10.000 unit sepanjang 2019. Sejumlah tantangan yang ada pada 2018 diharapkan dapat terselesaikan pada tahun ini.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) REI Jawa Tengah MR Prijanto mengungkapkan, jumlah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang akan dibangun mencapai 60% dari total target secara keseluruhan sepanjang tahun ini. Sementara sisanya adalah pembangunan apartemen dan komersial.

Dia menambahkan, pembangunan properti terbanyak di Jawa tengah berada di wilayah-wilayah Semarang, Banyumas, dan Soloraya

“Saya mentargetkan 10.000 unit rumah pada 2019. Semoga bisa dipenuhi,” kata Prijanto kepada Bisnis, Rabu (16/1/2019).

Saat ini, dia menjelaskan, kebutuhan rumah atau backlog di daerah Jawa Tengah masih cukup tinggi, yakni sekitar 700.000 unit. Angka tersebut bisa lebih tinggi lagi mengingat ada perkembangan perkawinan baru sehingga jumlah keluarga baru di Jawa Tengah bertambah.

Oleh karena itu, kebutuhan properti perumahan di Jawa Tengah masih akan berkembang. Sementara terkait dengan ketersediaan lahan, dia menuturkan masih cukup banyak di daerah-daerah kabupaten.

Sementara di pusat-pusat kota di Jawa Tengah, pembangunan perumahan harus berupa perumahan vertikal.

“Kebutuhan masih cukup banyak, masih berkembang. Untuk lahan, ketersediaan lahan masih tersedia kecuali di pusat kota seperti Solo dan Semarang memang harus rumah vertikal,” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya berharap hambatan-hambatan yang ada pada tahun lalu dapat teratasi agar investasi properti di wilayah Jawa Tengah dapat mengalami pertumbuhan.

Kendala-kendala yang dihadapi terkait dengan pembangunan properti sepanjang tahun lalu seperti rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan perizinan.

Rencana tata ruang wilayah yang belum selesai keseluruhan menjadi kendala bagi para pelaku usaha untuk membangun rumah mengingat pembangunan perlu dimasukan ke dalam RTRW. Dia menuturkan, baru 2 kabupaten yang telah selesai dari 35 kabupaten.

Sementara terkait dengan perizinan, penggunaan online single submission untuk pendirian properti belum bisa berjalan dengan sempurna di daerah karena beberapa faktor seperti sumber daya manusia, dan membuatnya menjadi hambatan.

Para pelaku usaha, lanjutnya juga berharap tidak ada kendala pada tahun politik sehingga investasi pembangunan perumahan dapat bertumbuh sepanjang 2019.

Dia menambahkan, pembelian rumah untuk investasi masih sangat kecil dibandingkan untuk ditempati. Oleh karena itu, pembayaran kredit perumahan yang dilakukan oleh konsumen biasanya tidak tersendat.

REI Jawa Tengah, lanjutnya mencatat pembangunan perumahan yang terjadi di wilayah Jawa Tengah cenderung datar pada 2017—2018, yakni dari sekitar 8.900 unit menjadi sekitar 8.000 unit pada 2018. Sepanjang tahun lalu, yang baru tercatat oleh REI sebanyak 7.900 unit .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler